BELU, BALIPOST.com – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya terus menggenjot kantung-kantung pariwisata terutama di daerah perbatasan (crossborder). Setelah sering menghelat pentas musik, Atambua kini menjadi arena para crosser.
Sirkuit Haliwen Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur berbatasan dengan negara Timor Leste ini menjadi ajang memacu adrenalin para pebalap motocross dalam Atambua Internasional Motocross (AIM), 11-12 November 2017.
Ketua panitia penyelenggara, Manuel Da Silva di sela pembukaan kejuaraan menjelaskan, peserta bukan cuma dari Atambua, tetapi juga negara tetangga Timor Leste.
“Total terdapat 113 pembalap, 20 diantara mereka pembalap Timor Leste. Mereka turun di sejumlah kelas. Selian itu pembalap Indonesia berasal dari beberapa kota di Nusa Tenggara Timur,”ujar Manuel.
Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan secara simbolis membuka event ini . Agenda hari pertama event ini adalah sesi kualifikasi. Karena jumlah peserta membludak, panitia cuma menggelar sesi kualifikasi secara singkat, tiga sampai lima putaran.
“Melihat hasil babak penyisihan, persaingan ketat terjadi dihampir semua kelas termasuk dikelas paling tinggi, SE (special engine). Pembalap Indonesia dan Timor Leste bersaing sangat ketat,” papar Manuel.
Lebih dari 15 ribu penonton membanjiri sirkuit ini. Pada Agustus lalu, sirkuit menjadi tuan rumah gelaran serupa. Sama seperti pembalap, mereka bukan cuma berasal dari Atambua, namun juga berasal dari Timor Leste.
Sirkuit Haiwen Atambua ini berlokasi strategis karena dekat dengan perbatasan sehingga memudahkan para pembalap dan penonton menikmati balapan.
Jarak sirkuit dengan perbatasan Motaain bisa dicapai dengan waktu 30 menit. Sementara, menggunakan pesawat, cuma 5 menit dari Bandara di Atambua.
“Jadi ideal untuk wisatawan, dan memiliki trek luas, bisa menampung ribuan wisatawan,” kata Manuel menambahkan.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memang sangat antusias mendukung kegiatan AIM 2017 ini . Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti menilai ajang motorcross ini sebagai salah satu cara efektif untuk menjaring wisatawan di area perbatasan.
“Sudah dua kali AIM berlangsung selama 2017 ini, pertama bulan Agustus lalu, Ajang sport tourism ini sangat membantu mendukung pencapaian target 15 juta wisman tahu ini, semoga setiap kegiatan dilaksanakan, jumlahnya semakin bertambah,” kata Esthy didampingi Kabid Promosi Wisata Buatan Ni Putu Gayatri.
Selain Ajang sport tourism, Esthy menambahkan, Kemenpar juga terus menggenjot even banyak mendatangkan wisman ke NTT seperti menggelar konser perbatasan. Beberapa artis nasional sudah bolak-balik ke Atambua seperi Slank, Jamrud, Cokelat, Tipe X dan dalam waktu dekat, Judika.
“Kami akan gempur terus, kami akan membuat crossborder area menjaring wisman sebanya mungkin dan sekaligus mentahbiskan Atambua sebagai Kota Festival,” urai Esthy diamini Gayatri.
Spirit Atambua menggenjot berbagai macam even untuk menjaring wisman mendapat atensi dari Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Banyak event di perbatasan berkat strategi Presiden Joko Widodo.
“Ini imbas dari kebijakan Presiden Jokowi menerapkan bebas visa agar membuat Wisman Timor Leste bisa mengunjungi Indonesia kapanpun juga,”ungkap Menpar Arief Yahya
Selain itu, pintu perbatasan sudah dibuat bagus, lengkap dengan semua fasilitas . Belum lagi, dari segi aksebilitas, tahun ini landasan Bandar Udara A. A. Bere Tallo Atambua akan diperpanjang hingga 1.800 M dari 1.600 M sehingga pesawat berbadan lebar bisa terbang dan mendarat di bandara ini.
“Saat ini masih Wings Air, load capacity -nya sudah 100%. Semoga maskapai penerbangan lain seperti Garuda Indonesia juga bisa segera mendarat ke kota Festival ini,” ujar mantan Dirut PT Telkom ini. (kmb/balipost)