kios
Sejumlah kios pedagang kain di Desa Besakih mulai buka pascastatus Gunung Agung turun ke siaga dan menyusul dibukanya objek pariwisata Besakih. (BP/nan)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Sejumlah kios pedagang kain di Desa Besakih yang sebelumnya ditutup kini mulai dibuka. Bukanya kios tersebut menyusul dibukanya objek pariwisata Pura Agung Besakih untuk kunjungan wisatawan sejak beberapa hari lalu pascaturunnya status Gunung Agung dari level IV (Awas) ke level III (Siaga). Selain kios pedagang kain yang mulai buka, warung makan juga sudah beberapa ada yang dibuka.

Berdasarkan pantauan di lapangan, belasan warung pedangan kain yang sebelumnya tutup pascalevel Gunung Agung naik ke awas kini beberapa sudah mulai dibuka untuk di jual kepada wisatawan yang berkunjung ke Besakih. Selain kios pedagang kain yang sudah mulai buka, sejumlah warung makan dan warung kopi juga ikut buka. Hanya saja, waktu buka warung tersebut berbeda tidak bersamaan. Ada baru dua hari ada juga sejak awal dibukanya pariwisata Besakih.

Salah seorang pedagang kain, I Gusti Ayu Suriantini Rabu (15/11) mengungkapkan, kios kain miliknya baru mulai dibuka sejak Selasa. Kata dia, semenjak status Gunung Agung naik ke level awas pada 22 September lalu, kios yang berisi kain tersebut ditutup lantaran ditinggal mengungsi di Klungkung. “Warung baru dibuka sejak dua hari lalu. Saya baru mencoba jualan, karena sudah mulai ada wisatawan yang datang ke Besakih. Dan barang dagangan juga baru dikeluarin beberapa saja. Tidak semuanya,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, jika dalam kondisi normal, dirinya lumayan banyak dapat menjual kain. Namun, semenjak dibuka dua hari lalu, belum ada wisatawan yang berbelanja ke warungnnya untuk membeli kain dagangannya. Untuk harga kain yang dijual bervariasai tergangung kain dari harga Rp 20 ribu sampai Rp 100 ribu. “Kalau dulu dapat saja jualan. Sekarang semenjak dibuka belum dapat jualan satu kain pun,”keluhnya.

Pedagang lain, I Gusti Ayu Parwati menjelaksnan, semenjak dibukanya kios sejak beberapa hari lalu, dirinya belum dapat menjual kain. Dia berharap kondisi Gunung Agung kembali normal, mengingat penghasilan hanya dari berjualan kain saja. “Sama sekali belum dapat jualain kain. Semoga nanti ada pembeli,” harapnya.

Sementara Mangku Runik mengakui, kalau kios miliknya sudah dibuka sejak 11 hari lalu pascaobjek pariwisata Besakih kembali dibuka. Kata dia, selama dibuka dirinya sudah dapat menjual beberapa lembar kain kepada pengunjung. “Kalau jualan emang sudah dapat. Tapi baru beberapa lembar kain saja. Tapi tetap saya syukuri. Ketimbang tidak dapat jualan” jelas Mangku Runik. (eka prananda/balipost)

Baca juga:  Meluas, Kebakaran di Lereng Gunung Agung Capai 145 Hektare
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *