AMLAPURA, BALIPOST.com – Jumlah siswa pengungsi pascastatus Gunung Agung diturunkan dari level IV (Awas) ke level III (Siaga) mengalami penurunan. Siswa yang masih mengungsi sebanyak 690 orang tersebut, tetap menjalani proses belajar mengajar di sejumlah sekolah yang tersebar di Kecamatan Rendang.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah siswa pengungsi di Kecamatan Rendang mengalami penurunan dari sebelumnya. Saat status Gunung Agung masih berada di level awas, siswa yang mengungsi mencapai 958 orang. Sementara sekarang ini, pasca banyaknya warga yang pulang karena wilayah mereka berada di luar zona bebahaya jarak 6 kilometer dengan perluasan sektoran 1,5 kilometer, siswa pengungsi yang masih berada di pengungsian sebanyak 690.
Camat Rendang I Wayan Mastra mengatakan, jumlah siswa pengungsi pascastatus Gunung Agung turun ke siaga, jumlahnya memang mengalami penurunan dari sebelumnya. Untuk data siswa pengungsi per 12 November yang masih berada di pengungsian sebanyak 690 siswa mulai dari TK sampai SMA/SMK. Mereka menjalani proses belajar mengajar di sejumlah sekolah yang ada di Kecamatan Rendang.
“Siswa pengungsi yang masih berada di pengungsian tersebar di empat desa yakni Desa Rendang, Desa Nongan, Desa Pesaban dan Desa Menanga. Untuk jumlah siswa di Desa Nongan sebanyak 229 siswa, Desa Rendang (215 orang), Desa Pesaban (67 orang) dan Desa Menange (10 orang). Jadi dari empat desa itu, siswa pengungsi yang paling banyak berada di Desa Nongan,” Ungkap Mastra.
Sementara itu, Kepsek SDN 4 Rendang I Nyoman Sudarmi mengungkapkan, jumlah siswa pengungsi yang masih belajar di SDN 4 Rendang memang berkurang. Sebab, pascalevel Gunung Agung diturunkan ke siaga, banyak warga yang mengungsi balik ke kampung halaman mereka masing-masing. “Kini siswa pengungsi yang masih belajar di SDN 4 Rendang tinggal 44 orang. Siswa ini semuanya masuk siang tidak ada yang masuk pagi,” ungkap Sudarmi. (Eka Parananda/balipost)