NEGARA, BALIPOST.com – Upaya Pemerintah Daerah (Pemkab) mengembangkan wisata Grojogan di Desa Blimbingsari, Melaya terkendala. Sejumlah proyek yang sudah dianggarkan dihentikan pihak Taman Nasional Bali Barat (TNBB), lantaran kawasan yang hendak dikembangkan tersebut masih masuk naungan Taman Nasional.
Sejumlah proyek yang sudah mau berjalan akhirnya mandek. Dari pengamatan di lokasi, Rabu (15/11), nampak sejumlah material tertumpuk di kawasan yang dulu pernah dikembangkan untuk wisata alam itu. Namun pekerjaan yang rencananya untuk bangunan itu belum berjalan.
Selain bangunan, pembangunan akses jalan menuju lokasi Grojogan tersebut saat ini juga dilakukan. Untuk pekerjaan jalan hotmix tersebut masih ada aktivitas, tetapi di luar wilayah TNBB. Sedangkan bagian jalan yang sudah masuk kawasan Grojogan tidak dikerjakan.
Sementara bagian gorong-gorong pintu masuk menuju lokasi tergerus hingga longsor. Di dalam areal Grojogan sejatinya sudah ada satu bangunan berupa kamar mandi atau toilet. Informasinya, pengerjaan bangunan toilet itu sudah berlangsung tahun lalu. Namun saat ini kondisi bangunan baru itu juga terkunci.
Perbekel Blimbingsari, Made John Rony dikonfirmasi membenarkan adanya penghentian pembangunan di wisata Grojogan oleh TNBB. Hal tersebut dikarenakan belum adanya izin atau kesepakatan.
Sebab, di lokasi tersebut saat ini masuk kawasan TNBB. Sedangkan jalan menuju lokasi menurutnya masih dibenarkan karena belum masuk kawasan TNBB.
Kasubag TU TNBB, Wiryawan dikonfirmasi terpisah mengakui adanya penghentian tersebut. Penghentian dilakukan karena perjanjian kerjasama antara TNBB dan Pemkab masih dalam proses. “Kami sudah koordinasi dengan Pemkab Jembrana dan sepakat untuk dihentikan hingga tersusunnya perjanjian kerjasama,” ujarnya. (Surya Dharma/balipost)