Sejumlah pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan Pasar Badung di Denpasar. Di Bali masih minim naker jasa kontruksi bersertifikasi. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Sisa waktu pengerjaan proyek Pasar Badung tahap I hanya satu bulan lebih. Namun, progresnya saat ini baru mencapai 55 persen. Melihat kondisi ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Denpasar tetap optimis proyek dengan bantuan dana dari Kementerian Perdagangan ini akan selesai sesuai target yang telah ditentukan.

Menurut Kadisperindag Kota Denpasar I Wayan Gatra, Rabu (15/11), pada akhir bulan ini saja capaiannya akan menjadi 92 persen. Pihaknya kini tidak lagi mempermasalahkan material yang sebelumnya sempat keteteran. Karena pihak rekanan sudah mendapatkan material di Jawa, yakni pasir di Lumajang serta beton di Bandung.

Baca juga:  Kesenian Betawi di Kalangan Ayodya

Gatra mengatakan, pekerjaan yang masih tersisa kali ini akan cepat bisa terselesaikan. Karena bahan yang digunakan bukan beton dengan cor yang dibuat di lokasi. Bahan untuk beton sudah menggunakan brikes, sehingga jauh lebih cepat penyelesaiannya. “Karena bahannya sudah siap semua, saya yakin pada 20 Desember mendatang realisasinya akan 100 persen,” katanya.

Ditanya soal proses hibah yang dikhawatirkan akan menghambat pembangunan tahap berikutnya, Gatra mengaku sudah melakukan koordinasi dengan dua kementerian, yakni Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan. “Besok akan kita bersurat kepada kementerian untuk memastikan proses hibah ini sudah jalan,” katanya.

Baca juga:  Kaum Milenial Hadapi 5 Tantangan, Harus Berani Katakan Tidak Pada Narkoba

Pembangunan Pasar Badung tahap I ditangani Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Sedangkan untuk tahap berikutnya, yang diperkirakan dilaksanakan 2018 mendatang akan ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR).

Pembangunan Pasar Badung tahap I ini meliputi pembuatan dua lantai basement dan lantai dasar. Pola ini dilakukan menindaklanjuti rekomendasi Kementerian Perdagangan, terkait penggunaan dana tugas perbantuan (APBN) sebesar Rp 75 miliar. Sedangkan dana pendampingnya sudah dialokasikan sebesar Rp 15 miliar. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Disdikpora Denpasar Bahas Model Terbaik PPDB 2019, Rencana Tak Pakai Nilai UN
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *