Pemindangan
Pemindang di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan. Sebagian besar ikan yang diolah berasal dari daerah lain. (BP/sos)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kebutuhan ikan pada industri pemindangan di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan belum mampu terpenuhi dari hasil tangkapan nelayan lokal. Guna menutupi jumlah produksi, pengelola harus mendatangkan dari dari daerah lain. Itu tak hanya wilayah Bali, namun juga dari luar.

Petugas pusat pemindangan, Anak Agung Gede Ngurah Berata mengungkapkan ikan masuk ke pemindangan yang berlokasi di Banjar Pancingan ini mencapai 10 ton per hari. Jumlah ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sedikitnya 77 pemindang. Meskipun potensi ikan di Kabupaten Klungkung cukup besar, jumlah ikan yang mampu terpenuhi nelayan lokal sangat sedikit. “Untuk ikan dari nelayan lokal mash jauh dari kebutuhan,” terangnya, Kamis (16/11).

Baca juga:  Gelombang Tinggi, Nelayan Ujung Tak Melaut

Atas hal tersebut, ikan harus didatangkan dari daerah  Karangasem, seperti Seraya dan Amed. Bahkan untuk musim tertentu, juga harus menggunakan ikan beku yang dipasok dari daerah luar Bali. “Pasokan banyak dari Karangasem. Untuk ikan beku, selalu ada stok. Untuk mengantisipasi produksi saat ikan sedikit,” katanya.

Sementara itu, salah seorang nelayan di pantai Kusamba, Nengah Suryata menuturkan hasil tangkapan ikan sejak sebulan terakhir sangat minim, tidak seperti di Karangasem yang masih sangat berlimpah. Hal ini diperparah dengan berkurangnyya jumlah nelayan. Ditengah situasi seperti ini, harga jual ikan pun tak bisa membuatnya senyum sumringah. Sangat murah, hanya kisaran Rp 3000 per ekor.

Baca juga:  Ratusan Nelayan Selat Bali "Duduki" Kantor Desa Pengambengan 

Bahkan saat menginjak sore, bisa hanya kisaran Rp 500. “Harusnya tangkapan sedkit, harganya naik. Tapi sekarang tidak. Karena ada pasokan dari daerah lain, harganya tetap murah,” tuturnya.

Dari sisi kualitas, ikan tangkapannya  jauh lebih baik untuk pindag. Sebab kondisinya masih segar. “Kalau disini, selesai tangkap bisa langsung dibawa ke pemindangan. Kalau yang dari daerah lain, sudah ada yang bolong-bolong,” tandasnya. (sosiawan/balipost)

 

Baca juga:  Ribuan Nelayan Protes Menteri Susi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *