DENPASAR, BALIPOST.com – Direktorat Reskrimum Polda Bali merilis hasil Operasi Sikat Agung 2017 bersama polres-polres. Dalam rilis Kamis (16/11) tersebut dipaparkan wilayah terawan dan teraman.
Jumlah kasus pencurian di wilayah Polresta Denpasar (Denpasar dan sebagian Badung) paling rawan berdasarkan jumlah pengungkpan selama operasi ini. Sedangkan Polres Klungkung dinyatakan daerah yang paling aman.
Menurut Wadir Reskrimum Polda Bali AKBP Sugeng Sudarso, operasi tersebut berlangsung dari 26 Oktober hingga 15 November 2017. Selama operasi tersebut, Polresta berhasil mengungkap 32 kasus, Polres Buleleng berada di posisi kedua dengan jumlah pengungkapan sebanyak 7 kasus, Polres Gianyar 6 kasus dan Polres Tabanan 5 kasus.
Sedangkan polres lainnya rata-rata di bawah 5 kasus, kecuali Polres Klungkung tidak ikut karena hasil evaluasi dinilai kriminalitasnya sangat kecill. Sementara Polda berhasil mengungkap 7 kasus.
“Berdasarkan angka kriminalitas khususnya C4 (curat, curas, cusa dan curanmor-red) ini, kalau dkaitkan dengan tindak pidana lainnya tentunya akan berbeda. Namun selama ini hasil evaluasi adalah tertinggi Denpasar, kedua Buleleng. Kalau Klungkung memang tidak ada kejadian, makanya tidak diikutkan dalam operasi,” tegas Sugeng Sudarso, didampingi Kaur Kemitraan Bidang Humas Kompol Ismi Rahayu.
Dari empat target kasus selama operasi, lanjut mantan Kapolres Karangasem ini, kasus pencurian dengan pemberatan (curat) paling menonjol yakni sebanyak 29 kasus. Disusul kasus pencurian biasa (cusa) sebanyak 23 kasus, curanmor sebanyak 15 kasus dan pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak 8 kasus.
“Tersangka yang diamankan sebanyak 71 orang. Operasi Sikat Agung 2017 ini bertujuan untuk menenkan angka kriminalitas khususnya tindak pidana pencurian,” tandasnya. (Kerta Negara/balipost)