LAMONGAN, BALIPOST.com – Juwet atau jamblang merupakan buah yang sudah sulit diperoleh dewasa ini. Pohonnya bahkan sudah jarang ditemui. Namun, di Kabupaten Lamongan, ada satu obyek wisata yang khusus menanam buah juwet.
Wisata Kebuh Juwet ini mulai ramai didatangi pengunjung memasuki musim penghujan seperti sekarang ini. Pohon yang hanya berbuah setahun sekali ini diserbu warga yang ingin menikmati sensasi kelezatan buah juwet yang dipetik langsung dari pohonnya.
Adalah sejumlah warga di Dusun Sumberejo, Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu yang hingga kini masih berkebun juwet. Mereka memiliki kebun juwet yang jumlah pohonnya mencapai lebih dari seratus pohon.
Kebun itu kini disulap menjadi tujuan wisata bagi warga dari berbagai daerah di Lamongan yang ingin mencicipi buah tersebut. Hanya dengan dua ribu rupiah untuk biaya parkir kendaraan, pengunjung bisa puas menikmati buat juwet matang, yang warnanya merah kehitam-hitaman.
Selain itu pengunjung juga bisa membeli buah juwet seharga sepuluh ribu rupiah per setengah kilonya. Pengunjung yang datang juga bisa memetik langsung dari pohonnya.
Menurut salah satu pengunjung, Yanto, ia mengetahui adanya wisata kebun juwet dari temannya yang kerap datang ke lokasi. Rasa buahnya yang manis asam dan legit membuat warga ketagihan untuk datang ke lokasi itu.
Salah satu pedagang buah juwet, Wiwit, mengatakan ia sudah tiga minggu mulai berjualan buah juwet. Setiap satu pohon juwet bisa menghasilkan Rp 2 juta sekali panen. Panen biasanya hanya setahun sekali.
Buah yang mempunya nama latin syzigium cumini ini mulai jarang ditemui. Namun tumbuh subur di Lamongan dan berbuah melimpah. Warga sekitar mempercayai khasiat buah ini dapat menurunkan kolesterol. (kmb/surabayatv)