Pengguna jalan berusaha melintas saat banjir terjadi di ruas jalan Denpasar-Gilimanuk. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Memasuki musim hujan, sejumlah titik ruas jalan nasional Denpasar-Gilimanuk kebanjiran sehingga mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh. Dinas terkait dan Balai Pelaksana Jalan Wilayah VIII diminta melakukan pengecekan dan antisipasi terutama kondisi jembatan-jembatan sebelum terjadi permasalahan yang lebih besar.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Bali, I Nengah Tamba, Minggu (19/11). Dewan asal Desa Peh, Kaliakah Negara ini juga sempat merasakan terjebak macet hingga lima jam pada Sabtu (19/11) siang lalu saat menuju Jembrana akibat dua titik jalan kebanjiran itu.

Tamba justru bersyukur dirinya terjebak macet, sehingga mengetahui permasalahan yang terjadi di jalan nasional itu. Selama perjalanan tersebut, Tamba mendapati dua titik jalan yang kebanjiran dan tidak bisa dilalui diantaranya jembatan di Tabanan. “Ini menjadi ujian awal bagi Balai di musim hujan ini. Sebaiknya agar dilakukan pengecekan. Berkaca pada peristiwa jembatan Dangin Tukadaya (Negara) ambruk tahun lalu, jangan terulang lagi,” ujar Tamba.

Baca juga:  BPR Lestari Bali Beri Bantuan 420 APD Lengkap lewat Rotary Club Bali

Hal ini harus disikapi serius, karena Bali menjadi sorotan sebagai daerah wisata, termasuk dari sisi jalur transportasi. Tamba mengharapkan jangan sampai karena banjir di jalan nasional itu menghambat transportasi baik untuk wisata maupun barang. Dan ketika transportasi darat terganggu dampaknya sangat besar bagi wisata. “Siapa tahu yang terjebak macet itu ada wisatawan. Atau mungkin juga orang sakit yang hendak berobat,” tambahnya.

Baca juga:  Akhirnya, Hasil Tes Swab Puluhan Warga Bondalem dan Julah Keluar

Sementara itu dari pihak Jalan Nasional Wilayah VIII, Ketut Payun dikonfirmasi kemarin sore mengatakan genangan air terjadi di sejumlah titik jalan nasional terutama di Badung dan Tabanan disebabkan intensitas hujan yang sangat tinggi dua hari terakhir (Sabtu dan Minggu). Debit air dari utara menuju saluran air yang melintang di jalan tidak mampu menampung dan mengenang. “Saat ini masih di lokasi dan airnya sudah mulai surut. Kita berkoordinasi dengan Balai Sungai (BWS Bali Penida) dan Irigasi untuk menutup bendungan,” terangnya.

Untuk antisipasi kejadian tersebut, pihak Balai Pelaksana Jalan akan membuat sodetan-sodetan air di sepanjang jalur aliran sebelum jembatan sehingga volume air yang turun lebih kecil. Di sekitar lokasi yang rawan banjir ini, pihak Balai juga akan memasang reling agar para pengguna jalan mengetahui kedalaman genangan.

Baca juga:  Kembali, Tambahan Pasien Sembuh Lebih Banyak dari Kasus Baru Positif COVID-19

Pihaknya juga mengakui di lubang-lubang cucuran di jembatan juga tersumbat sampah plastik sehingga menghambat saluran. Menurutnya di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk ada tiga titik jembatan yang rawan dengan banjir ini, diantaranya di jembatan Tukad Yeh Nu, Tukad Penet, Yeh Sunyi dan Yeh Ge. Di beberapa titik jembatan itu juga sudah mulai antisipasi banjir dengan membuat sodetan itu. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *