TNI dan warga bersama-sama sedang bergotong royong untuk memperbaiki saluran air bersih yang rusak akibat bencana di Tabanan. (BP/dok)
TABANAN, BALIPOST.com – Di tengah minimnya anggaran, Pemkab Tabanan melalui Bapelitbang tetap berkomitmen akan menangani hal-hal yang bersifat ‘urgent’ khususnya akibat bencana alam. Rencananya pada APBD induk 2018 akan dirancang anggaran penanganan bencana sebesar Rp 1 miliar.

“Sementara Rp 1 miliar, karena belum pembahasan rapat kerja dengan DPRD,” beber Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan, IB Wiratmaja, Minggu (19/11).

Dijelaskannya, dana bencana memang sudah disiapkan dalam APBD Induk 2018, sehingga dapat digunakan untuk penanganan bencana, seperti putusnya jalan penghubung tiga desa tepatnya di di Banjar Pangkung Nyuling, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, serta penanganan bencana lainnya.

Baca juga:  Sidak Toko Jaringan Tiongkok, Wagub Sedih Garuda Dijadikan Stempel di Invoice

Seperti diketahui, hujan lebat yang mengguyur hampir seluruh kabupaten Tabanan, Sabtu (18/11) menyebabkan sejumlah bencana longsor. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, ada tiga kejadian bencana yang terjadi yakni pohon tumbang dan tanah longsor, di perumahan Gaul, Penyalin, Kerambitan, serta genangan air di depan pabrik plastik penyalin. Dan terparah, putusnya jalan penghubung tiga desa tepatnya di di Banjar Pangkung Nyuling, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri.

Plt Dinas Pekerjaan Umum Tabanan, I Made Yudiana saat dikonfirmasi menerangkan, pihaknya telah memerintahkan Kabid Bina Marga turun mengecek jalan putus, untuk segera bisa ditindaklanjuti. “Kabid Bina Marga dan tim masih melakukan kajian untuk penanganannya,” ucapnya.

Baca juga:  Astra Motor Bali Luncurkan Motor On-Off Sport Sejati, All New Honda CRF150L

Dikatakannya, jalan putus di wilayah Abiantuwung tersebut disebabkan karena hujan deras serta saluran dibawah jalan yang tersumbat, sehingga debit air mendorong derasnya tebing jalan. “Kebetulan dibawahnya itu ada bohdeker kecil yang ada dari dulu,” terangnya.

Disinggung apakah penanganannya menggunakan anggaran perubahan 2017 atau induk 2018, pejabat asal Baturiti ini mengatakan pihaknya akan mengkordonasikan terlebih dahulu dengan pimpinan serta dinas terkait anggaran yakni Bapelitbang. Seperti diketahui dalam APBD-P 2017 hanya ada cadangan dana tak terduga untuk kejadian bencana yang bersifat darurat yang dipasang sebesar Rp 800 juta.

Baca juga:  Sepekan, BPBD Catat 15 Kejadian Pohon Tumbang dan 1 Longsor

Sementara itu Kepala BPBD Tabanan, I Gst Ngurah Made Sucita hanya mengatakan memasuki musim yang tidak menentu, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat atau pengguna jalan bisa lebih waspada dan berhati-hati. Khususnya yang berada di sekitar Kecamatan Pupuan, Baturiti, dan Penebel untuk selalu waspada akan adanya tanah longsor.

Apalagi curah hujan tinggi sehingga masyarakat lebih dituntut untuk meningkatkan kesiapsiagaan, agar jika bencana, tidak sampai menimbulkan korban jiwa. “Semua wilayah kecamatan memiliki potensi bencana masing-masing, jadi kesiapsiagaan yang sangat penting untuk terus ditingkatkan,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *