DENPASAR, BALIPOST.com – Koalisi Rakyat Bali (KRB) sudah mendekati kata sepakat untuk mengusung pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Dharma-Kerta) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018 nanti. “Sudah confirm. Tunggu hari baik untuk deklarasi,” kata Ketua KRB, yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta, Minggu (19/11).
Seperti diketahui, KRB yang terdiri atas Partai Golkar, NasDem, Gerindra, Demokrat, Hanura, PKPI, PAN, Perindi, dan PKS, nyaris pecah karena masing-masing calon ngotot ingin menjadi orang nomor satu. Rai Mantra yang juga Wali Kota Denpasar tidak mau di posisi calon Wakil Gubernur Bali. Kalau hanya nomor dua, Rai Mantra mengaku juga pernah ditawari PDI Perjuangan untuk mendampingi Wayan Koster.
Sementara Sudikerta, yang juga Wakil Gubernur Bali, sudah jauh-jauh hari mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai Golkar menjadi calon Gubernur Bali. Oleh karena itu, ia ingin tetap menjadi orang nomor satu seperti direkomendasikan DPP Partai Golkar. PAN kemudian memutuskan untuk mendukung Koster-Ace.
Karena sama-sama ngotot, Sudikerta sempat mendekati anggota DPD RI yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura, Gede Pasek Suardika. Munculah paket Kerta-Pasek. Sementara di lain pihak juga muncul paket Dharma-Wisnu Bawa Tenaya dan Dharma-Mudarta.
Namun, dalam pertemuan terakhir, KRB menyepakati untuk mengusung Dharma-Kerta. “Semua anggota KRB sudah setuju, rekomendasi dari masing-masing partai sedang diproses,” katanya.
Mudarta juga menjelaskan, pada saat deklarasi nanti akan dihaturkan 1100 pejati di sejumlah pura dan merajan ataupun sanggah masing-masing untuk mendoakan Dharma-Kerta untuk memenangkan Pilgub Bali 27 Juni 2018 nanti.
Dikatakan, pasangan Dharma-Kerta nantinya akan mengedepankan kebaikan dan kebenaran sehingga tidak mau mendahului kehendak Tuhan untuk menyatakan jumlah angka persentase kemenangan dalam Pilgub Bali mendatang. Mudarta mengatakan, suara rakyat adalah suara Tuhan, maka pasangan Dharma-Kerta dalam berkampanye nanti hanya akan sampaikan visi dan misi tanpa mau melakukan kampanye negatif terhadap kejelekan lawan. (kmb/balipost)