DENPASAR, BALIPOST.com – Paket Heritage City Tour Denpasar, yang dilaunching Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra pada tanggal 29 Maret 2015 lalu semakin ramai di kunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Data Dinas Pariwisata mencatat di tahun 2016 terdapat sebanyak 38.347 wisatawan domestik berkunjung ke objek wisata yang masuk ke dalam Heritage City Tour Denpasar. Dari jumlah tersebut sebanyak 16.902 orang merupakan wisata mancanegara dan 21.445 orang merupakan wisata domestik.
Kini, mengemuka usulan agar objek city tour Denpasar diperluas. Bukan saja di dalam kota, namun ditambah dengan beberapa objek dan atraksi tradisional yang menarik untuk dipromosikan untuk kalangan wisatawan. Salah satuanya, yakni Pura Agung Petilan dengan tradisi ngerebongnya.
Usulan ini disampaikan Ketua DPRD Denpasar yang juga merupakan warga Kesiman, I Gusti Ngurah Gede, Senin (20/11). Menurut tokoh Puri Pemayun, Kesiman ini menilai keberadaan Pura Agung Petilan bisa dijadikan salah satu objek city tour. Mengingat, selama ini objek city tour hanya ada di dalam kota saja. “Bisa diperluas, dan menjadikan Pura Petilan yang memiliki tradisi ngerebong setiap piodalan menarik untuk objek wisata city tour,” kata politisi PDI-P ini.
Dikatakan, Pura Petilan dan tradisi ngerebongnya yang merupakan warisan budaya juga telah dilirik Unesco. Karena itu, sangatlan tepat bila Pemkot Denpasar juga menjadikan tradisi ini sebagai salah satu objek wisata paket city tour. ”Tradisi ngerebong sangat unik dan perlu mendapat perhatian dari pemerintah dengan memasukan tradisi itu ke dalam paket city tour,” harapnya.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata telah meluncurkan paket Heritage City Tour. Sejumlah objek yang di promosikan meliputi Pura Agung Jagatnatha, Museum Bali, Pasar Seni Kumbasari, Kawasan Gajah Mada, Puri Jero Kuta, dan Hotel Inna Bali. Selain dimanfaatkan untuk tempat berwisata, salah satu obyek City Tour seperti Museum Bali juga banyak diminati untuk melakukan pra-wedding.
Setelah beberapa bulan di launcing, objek city tour Denpasar yang menyasar pasar, puri, dan pura dikembangkan lagi oleh Dinas Pariwisata. Sasarannya adalah objek yang masih alami, yakni desa wisata.
Terlebih, Denpasar sudah merancang keberadaan desa wisata dan juga ekowisata di salah satu subak di Peguyangan. Upaya mengoptimalkan program city tour, selain menambah objek kunjungan, Dinas Pariwisata juga melakukan peningkatan fasilitas pendukung lainnya. Misalnya saja, keberadaan toilet yang ada di objek wisata, seperti lapangan Puputan Badung, sudah berstandar international.
Terkait dengan desa wisata yang dijadikan objek kunjungan, yakni desa wisata penatih. Bahkan, belum lama ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui pementasan wayang agar mendukung terwujudnya desa wisata di Penatih. Selain itu, juga dikemas dengan objek wisata pertanian, di Peguyangan.(asmara/balipost)