Jalur Tembuku menuju Rendang sering terjadi tanah longsor. (BP/nan)
BANGLI, BALIPOST.com – Sejak beberapa hari terakhir hujan terus mengguyur wilayah Bangli dan sekitarnya. Atas kondisi itu, Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli meminta warga tetap waspada bencana tanah longsor dan pohon tumbang.

Kalak Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli I Wayan Karmawan, Senin (20/11) mengungkapkan, curah hujan pada November ini sudah semakin tinggi. Apalagi sesuai pengalaman sebelumnya, memasuki Desember-Januari curah hujan akan semakin meningkat.

Baca juga:  Musim Hujan, Perpadi Tabanan Tak Maksimal Serap Gabah Petani

Pihaknya meminta supaya seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan bencana. Mengingat, untuk di Kabupaten Bangli bencana yang sering terjadi ketika musim penghujan yakni pohon tumbang dan tanah longsor. “Kita minta warga yang tinggal di bawah tebing agar selalu waspada bencana. Sehingga ketika ada bencana, tidak sampai memakan korban jiwa,” katanya.

Karmawan menjelaskan terdapat sejumlah wilayah yang rawan longsor, yakni di Kecamatan Bangli yaitu jalur jalan Selati-Tanggahan Tengah, jalur Bukit Bangli ke Utara sampai Pertigaan Guru Kula, jalur Bunutin-Tamanbali dan jalur Guliang Kawan-Belah Pane. Kecamatan Susut jalur segening banjar Kawan-Penatahan, jalur Penatahan-Selat, jalur Demulih-Apuan, Kecamatan Tembuku sepanjang jalur Bangli-Rendang dan Kecamatan Kintamani jalur wilayah Hutan Suter, jalur Kintamani-Singaraja.

Baca juga:  Angin Kencang, Ibu dan Anak Terkena Ranting Pohon Dilarikan ke UGD RS

“Desa-desa di pinggiran Danau Batur sering terjadi banjir bandang. Tanah longsor disertai banjir bandang kebanyakan terjadi di permukiman padat penduduk. Sementara untuk puting beliung masih sulit kita petakan. Karena angin puting beliung terjadi berdasarkan pola angin saat hujan yang membawa awan hitam (comulunimbus),” ucap Karmawan. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *