perindang
Petugas PLN membantu mengevakuasi pohon kelapa tumbang yang menimpa rumah warga di BTN Wahyu Subagan Permai. (BP/kmb)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Hampir semua ruas jalan di Kota Amlapura kotor oleh daun dan ranting pohon perindang yang terhempas oleh angin kencang. Kondisi seperti itu sudah terjadi sejak empat hari terakhir. Puncaknya, Selasa (21/11), angin kencang menumbangkan sebuah pohon kelapa di perumahan BTN Wahyu Subagan Permai, Lingkungan Galiran Kaler, Kelurahan Subagan, rumah salah seorang warga rusak karenanya.

Angin kencang yang sesekali membawa gerimis mulai menerjang Kota Amlapura sejak pukul 11.30 wita. Di sebagian deerah kaki Gunung Agung, angin kencang bahkan mengiringi turunnya hujan lebat. Pohon tumbang yang menimpa rumah salah seorang warga BTN Wahyu Subagan Permai terjadi sekitar pukul 13.30 wita. Rumah milik I Dewa Putu Ubud (40) tertimpa pohon kelapa setinggi 25 meter yang tumbuh di tegalan dekat kompleks perumahan tersebut. “Saya sedang di dapur, mau makan dengan istri. Saya dengar suara brak, ternyata pohon kelapa tumbang menimpa rumah,” ujar Dewa Ubud.

Baca juga:  Dukung Pemulihan Industri Pariwisata Indonesia, Antis Gratiskan Antis Sanitizing Kit ke Wisatawan

Anggota Sat. Intelkam Polres Karangasem mengaku setiap musim cuaca ekstrim seperti sekarang memang selalu dihantui kecemasan. Pasalnya, rumahnya dan beberapa rumah warga lainnya mepet dengan kebun kelapa di sisi utara kompleks perumahan. Hampir semu pohon menjulang tinggi dan sedang lebat-lebatnya berbuah. Pohon kelapa yang tumbang menimpa rumahnya, selain karena faktor cuaca juga karena bagian akarnya sudah lapuk.

Polisi asal Pesaban, Rendang, Karangasem itu masih syok meskipun semua anggota keluarganya selamat. Pohon kelapa hanya meremukkan kap teras rumahnya. Meski begitu, sang istri Ni Putu Yuliawati (37) lebih syok lagi. Pasalnya saat kejadian, dua orang anaknya yang masih kecil-kecil, sedang lepas dari pengawasannya. “Mereka sedang tidur di ruang tamu. Untung tumbangnya pelan,” ungkapnya.

Baca juga:  Obyek Wisata Sangeh

Dewa Ubud dan Yuliawati memang patut bersyukur karena sebelum menimpa rumahnya, pohon kelapa itu tertahan kabel listrik. Hentakan batang kelapa juga mengakibatkan jaringan kabel dari gardu besar itu putus. Beruntung saat kejadian tidak ada warga yang melintas.

Ketua RT, I Ketut Suliaji (41), mengakui deretan pohon kelapa di sisi utara kompleks perumahan sudah lama meresahkan warga. Dengan kejadian ini, pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan pemilik kebun. Harapannya, pemilik kebun mau merelakan beberapa pohon kelapanya ditebang agar tidak membahayakan. “Sebaiknya memang begitu. Silahkan koordinasi dulu dengan pemilik kebun, kami siap memfasilitasi,” kata Kepala Lingkungan Galiran Kaler, I Made Putra, yang ikut memantau proses evakuasi pohon tumbang itu bersama Lurah Subagan, Kadek Dwi Kartini, babinsa dan bhabinkamtibmas.

Baca juga:  Disbud Badung Minta Pecalang Lepas Lampu Rotator dan Sirene

Pohon tumbang akibat angin kencang juga terjadi di Lingkungan Temega, Kelurahan Padangkerta. Pohon waru menutup akses jalan Amlapura-Tirtagangga. Pohon tumbang yang menimpa badan jalan juga terjadi di Desa Seraya Tengah. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *