JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan site visit Sail Sabang 2017. Bersama dengan Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara, Menpar akan memastikan segala persiapan pelaksanaan Sail terbesar di Indonesia tahun ini berjalan dengan baik.
Peninjauan dilakukan Selasa (21/11). Menpar tiba di Bandara Iskandar Muda, Aceh pada pukul 09.20 WIB dan langsung melakukan inspeksi di sekitar bandara. Didampingi Kepala Bandara Yos Suwagiyono, Menpar melihat langsung kesiapan Bandara SIM dan segala fasilitas pendukungnya sebagai pintu masuk bagi pendukung dan wisatawan Sail Sabang 2017.
“Saya ingin memastikan semua planing kita berjalan di lapangan. Ujung dari sailing ini adalah Golden Triangle Reggata SaPhuLa, Sabang Phuket Langkawi tahun depan,” kata Menpar Arief Yahya.
“Termasuk memastikan penambahan frekuensi penerbangan dari airlines selain Garuda Indonesia. Sebelumnya maskapai Garuda Indonesia telah memastkan untuk menambah 1 ekstra flight untuk tanggal 1 hingga 3 Desember 2017,” ujar Ukus Kuswara yang telah tiba lebih dulu sejak Senin (20/11).
Ukus yang tiba lebih dulu telah melakukan site visit ke berbagai tempat. Mulai dari Pelabuhan Ulee Lheue, Pelabuhan Balohan dan lokasi Sabang Fair. Lebih lanjut Ukus mengatakan, setelah dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Menpar juga melakukan kunjungan ke Pelabuhan Ulee Lheue dan selanjutnya ke Pelabuhan Balohan. Hal ini menjadi bagian yang penting karena dua pelabuhan ini yang akan banyak berperan dalam kesuksesan Sail Sabang 2017.
Dimana akan menjadi lokasi tambat bagi para peserta rally maupun kapal-kapal lainnya. “Menpar akan memastikan berbagai fasilitas sarana tambat (mooring buoy) dan penyediaan fasilitas mobile lavatory untuk yachties di Teluk Sabang di posisi yang berdekatan dengan lokasi tambat/mooring kapal yacht,” ujarnya.
Kemudian juga penyiapan mekanisme refueling BBM dan air bersih pada saat yacht tambat di Teluk Sabang. Selain itu juga memastikan solusi perpanjangan izin tinggal dapat dilakukan lebih dari 14 hari sebelum visa habis.”Ketentuan batas waktu perpanjangan izin tinggal paling cepat 14 hari sebelum visa habis, tentu menjadi kendala bagi wisatawan mengingat aktivitas mereka di laut,” ujar Ukus.
Hal ini tentunya diharapkan untuk dapat terus disosialisasikan bersama dengan Ditjen Imigrasi. Terkait kemudahan penanganan wisatawan yacht di tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) di Sabang.
Setelah meninjau dua pelabuhan, Menpar dan rombongan akan bergerak menuju Teluk Sabang atau Pelabuhan CT3 yang menjadi lokasi puncak penyelenggaraan Sail Sabang 2017. Menpar akan memastikan segala persiapan dan loading peralatan serta instalasi hal pendukung lainnya untuk sudah mulai dipasang.
Selain itu juga bagaimana dengan rekayasa lalu lintas karena berpotensi menimbulkan kemacetan yang besar. “Menpar juga akan memastikan seat capacity melalui transportasi laut dan juga akomodasi. Serta yang tidak kalah penting adalah untuk promosi, publikasi dan dokumentasi,” kata Ukus.
Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya pelaksanaan Sail Sabang 2017 sangatlah penting. Karena ini menjadi pintu masuk dalam mewujudkan mimpi besar Sabang sebagai destinasi yacht kelas dunia. “Saya akan pastikan semuanya berjalan baik. Akan terus dikawal. Even inilah yang menjadi penabuh dimulainya jalur Sabang-Phuket-Langkawi, yang saya sebut Golden Triangle SaPhuLa, Sabang Phuket langkaArahnya ke percepatan,” ujar Menpar Arief Yahya.
Ia mengatakan, Sabang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi unggulan untuk wisata bahari karena potensi alam dan lokasinya yang strategis, sehingga setiap tahun disinggahi puluhan kapal pesiar (cruise) maupun kapal yacht dari mancanegara.
“Di kalangan wisatawan penggemar marine tourism, Sabang dikenal sebagai destinasi favorit karena para traveller bisa melakukan berbagai aktivitas, antara lain diving, snorkeling, fishing, sun-beaching, dan kegiatan wisata bahari lainnya dengan spot-spot yang menarik,” ujar Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)