GIANYAR, BALIPOST.com – Sepanjang 2017 ini Pemkab Gianyar menerima 1.335 permohonan hibah bansos. Namun yang bisa dicairkan sampai saat ini baru separuh dari total pengajuan itu.
Sementara sisanya sekitar 654 proposal belum bisa dicairkan sama sekali dan masih berproses di Bagian Pengelola Bantuan Masyarakat Pemkab Gianyar. Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Pengelolaan Bantuan Masyarakat, I Wayan Wirasa, saat penyerahan hibah bansos di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, Selasa (21/11).
I Wayan Wirasa, mengatakan, pada 2016 lalu sebanyak 1.400 proposal ditujukan kepada Bupati Gianyar yang masuk melalui Bagian Pengelolaan Bantuan Masyarakat. Dari jumlah tersebut, telah dicairkan sebanyak 1.270 proposal. “Tahun lalu ada seratus lebih proposal yang tidak memnuhi ketentuan,” ucapnya.
Sementara pada APBD induk 2017 terdapat 649 proposal yang diajukan dengan total anggaran sekitar Rp 33 miliar dan sudah dicairkan sebanyak 546 proposal senilai Rp 28 miliar lebih. Sementara pada anggaran perubahan 2017, terdapat tambahan 686 proposal, yang per 16 November 2017 direalisasikan sebanyak 135 proposal dengan nilai Rp 7 miliar lebih.
Berdasarkan data tersebut sisa dari permohonan proposal baik di Induk APBD maupun Anggaran Perubahan 2017, yakni sebanyak 654 proposal masih dalam proses. “Total jumlah keseluruhan proposal baik di induk maupun perubahn sebanyak 1.335. Dimana per 16 November ini baik indu maupun perubahan sudah terealisasi 681 proposal, sisanya (654 proposal, red) masih dalam proses dan ada beberapa yang sudah cair,” tambah Wirasa.
Wirasa memastikan sisa 654 proposal bisa cair seluruhnya sebelum akhir tahun ini, sebab sisa proseposal tersebut seluruhnya sudah memenuhi verifikasi. Jadi tinggal proses administrasi diikuti dengan pencairan. “Tinggal porses administrasi di saya, lanjut di pak asisten lanjut dah bisa diamprah bansosnya, mudah-mudahan pertengahan Desember ini bisa cair semua,” ucapnya.
Ditegaskan pula sisa proposal tersebut berbeda dengan sisa proposal pada tahun lalu, yang memang sebagian tidak memenuhi ketentuan. “Kalau tahun lalu memang dari segi regulasinya sulit, misal ada banyak kelompok mengajukan proposal itu memang tidak bisa, atau ngaben harus tahun berjalan,” katanya.
Wirasa menambahkan, pencapaian tersebut tak terlepas peran serta Bendesa Pakraman serta masyarakat penerima hibah. Dinilai, banyaknya proposal yang masuk, menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan baik fisik maupun non fisik.
Wakil Bupati Gianyar, Made Mahayastra mengatakan, bantuan hibah yang dicairkan saat ini merupakan bantuan dalam skala kecil, sedangkan yang skala besar dirancang berupa program. Begitu juga, dalam proses pencairannya diutamakan yang membutuhkan dan paling mendesak serta bermanfaat bagi masyarakat banyak. “Bantuan hibah ini sebagai pancingan dari pemerintah untuk membangkitkan partisipsi warga dalam mewujudkan pembangunan di daerahnya,” imbuh Mahayastra. (Manik Astajaya/balipost)