NEGARA, BALIPOST.com – Adanya penundaan pelayaran Gilimanuk-Ketapang pada Selasa (21/11) lalu berimbas pada menumpuknya kendaraan yang hendak menyeberang di Gilimanuk hingga Rabu dini hari(22/11). Dampak cuaca buruk yang terjadi di Selat Bali belakangan ini, mengharuskan adanya penundaan pelayaran.
Penundaan pelayaran yang terjadi selama dua kali pada Senin siang dan petang lalu, menyebabkan menumpuknya kendaraan khususnya kendaraan barang. Sejumlah penumpang yang terjebak antrean pada Senin malam mengatakan ekor antrean hingga memasuki Jembatan Timbang Cekik atau sekitar dua kilometer dari loket tiket. Mereka juga harus antre sekitar dua jam untuk bisa masuk ke kapal.
Puncak antrean terjadi sekitar pukul 21.00 Wita hingga 24.00 Wita. Kendaraan yang mengantre didominasi kendaraan barang (truk). Manajer Operasional ASDP Gilimanuk Heru Wahyono dikonfirmasi Rabu (22/11) membenarkan pelabuhan sempat padat dengan kendaraan sejak mulai penyeberangan dibuka pada pukul 19.05 Wita. Pada Selasa lalu dilakukan dua kali penundaan yakni pada pukul 12.55 Wita hingga 13.55 Wita dan berlanjut kembali pada pukul 17.45 Wita hingga 19.05 Wita.
Setelah itu penyeberangan kembali dibuka dan antrean yang sebelumnya menumpuk habis diseberangkan pada Rabu pukul 02.30 Wita. “Setelah diseberangkan semuanya, situasi normal kembali,” tandasnya.
Pada kondisi cuaca buruk ini sewaktu-waktu bisa dilakukan penundaan pelayaran. Heru mengimbau kepada pengguna jasa ketika terjadi penundaan pelayaran itu supaya bersabar. Penundaan ini dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. “Terutama menyangkut aspek keselamatan pelayaran. Agar mematuhi arahan petugas baik saat di jalan raya, di pelabuhan maupun di kapal,” imbuhnya.
Pola buka tutup ini kembali dilakukan pada Rabu sore kemarin. Penundaan pelayaran kembali diterapkan pada pukul 17.25 Wita oleh Syahbandar Gilimanuk. Penundaan dilakukan karnea hujan yang deras yang mengakibatkan jarak pandang antarkapal yang sangat terbatas. (surya dharma/balipost)