Sejumlah wisatawan mengenakan kain sebelum memasuki areal Pura Besakih. (BP/nan)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Terjadinya letusan freatik Gunung Agung pada Selasa (21/11) belum begitu mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata Pura Agung Besakih. Kunjungan wisatawan ke objek wisata spiritual itu masih normal. Hal itu diungkapkan Wakil Manajer Manajemen Operasional Pengelolaan Kawasan Pura Agung Besakih, Jro Mangku Wayan Ngawit, Kamis (23/11).

Mangku Ngawit menjelaskan, pascaterjadinya letusan freatik, tingkat kunjungan wisatawan ke Besakih masih kisaran 250 pengunjung. Kunjungan kini didominasi wisatawan domestik. “Sebelum adanya letusan freatik, jumlah kunjungan juga kisaran sama yakni 250 per harinya,” ungkapnya.

Baca juga:  Soal Dugaan Pemalakan Oknum Imigrasi Bandara Ngurah Rai, Polsek KP3 Belum Terima Laporan Resmi

Ia belum berani memastikan kedepannya pengaruh aktivitas Gunung Agung terhadap kunjungan wisatawan ke Besakih. “Jadi untuk memastikan apa ada pengaruh kunjungan wisata ke Besakih pascaterjadinya letusan freatik ke depannya coba kita lihat sampai beberapa hari ke depan,” katanya.

Lebihlanjut dikatakan, pihaknya selaku MO hanya bisa berharap agar kondisi Gunung Agung terus membaik sehingga warga Besakih yang 60 persen bergerak di sektor jasa bisa terus beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sebab, saat pariwisata Besakih sempat ditutup selama sebulan lebih ketika Gunung Agung berstatus Awas, banyak warga Besakih yang sebelumnya bekerja sebagai pengantar tamu (guide), tidak memiliki pekerjaan.

Baca juga:  Perluas Pasar Tiongkok, Garuda Indonesia Resmikan Penerbangan Denpasar-Cengdu

Pascastatus diturunkan dan operasional untuk pariwisata dibuka kembali, warga menyambutnya dengan antusias. Sebab, mereka bisa kembali mengantar wisatawan dan memperoleh pemasukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. “Kita terus berdoa agar Gunung Agung bisa kembali normal dan status tidak naik lagi. Sehingga pariwisata tidak lagi ditutup. Tapi semua kita kembalikan kepada beliau. Jika erupsi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kita ambil hikmahnya saja,” terang Mangku Ngawit. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Diragukan, WWF ke-10 Hasilkan Kebijakan Atasi Krisis Air
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *