Geopark Belitung. (BP/ist)
BELITUNG, BALIPOST.com – Perhelatan Festival Geopark Belitung resmi digelar, 22-26 November 2017. Festival yang berlangsung selama lima hari itu digelar di dua lokasi. Yang pertama Tanjung Pandan di Belitung. Satunya lagi Manggar di Belitung Timur.

Agenda yang digelar? Cukup bervariasi. Mulai dari pameran, geotrip, geocoffe, geobike, geowalk, geoband, hingga geoculture, semuanya ada. Itu belum termasuk Seminar Nasional yang akan ditampilkan sebagai penyempurna festival ini.

Kementerian Pariwisata juga langsung action. Evennya ikut dikawal lewat Seminar Nasional yang dilangsungkan, 23-24 November 2017 di Hotel Santika Tanjung Pandan, Belitung. “Ini usaha untuk mendorong salah satu destinasi prioritas Kemenpar ini menjadi Geopark Nasional dan Global. Ini sekaligus mengenalkan ke masyarakat luar tentang Geopark Pulau Belitung,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Wisata Perjalanan Insentif Hendri Karnoza, Jumat (24/11).

Baca juga:  Edukasi Perbankan untuk Nelayan, KKP Tunjuk BNI

Bagi Esthy, masyarakat harus memahami bahwa Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur unsur geologi. Di sini masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di di dalamnya.

“Warisan dunia ini, jika rusak tak bisa diperbaiki. Keindahan alam yang paling mahal nilai seninya adalah yang alami dan original. Ini yang harus dipahami masyarakat,” imbuhnya.

Pemahaman soal itu ditularkan ke 100 peserta. Komunitas, pelaku industri pariwisata, Pemda dan pengurus geopark dari seluruh Indonesia dan Asia Pasifik, ikut disentuh. Semua ikut dimotivasi mengembangkan Geopark Belitung.

Baca juga:  Seribu Penari Siap Goyang Festival Nusa Penida 2017

“Seminarnya dibagi dalam dua diskusi panel. Sesi pertama diisi pemaparan singkat oleh perwakilan Badan Pengelola Geopark Pulau Belitong, Dyah Erowati. Materinya berisi Setahun Perjalanan menuju Geopark Nasional dan UNESCO Geopark Global,” timpal Hendri Karnoza.

Setelahnya diisi pemaparan dari Advisory Committee Unesco Global Geopark, Hanang Samodra (APGN AC, Indonesia). Materi yang disampaikan tentang ”Profile Geologi Tanjung Kelayang.”

Dilanjutkan Arya Mahendra Sinulingga (Direktur Pemberitaan MNC Group) dengan Materi Dukungan Media Nasional untuk Promosi Geopark Indonesia. Dan Safri Burhanuddin, Deputi IV Bidang Kordinasi ESDM dan Budaya Maritim dengan materi Pengembangan Geopark di Masa Mendatang.

Sesi kedua diisi oleh sharing pengalaman oleh beberapa perwakilan geopark Indonesia. “Suhono, Pakar Smart City ITB dan Ketua APIC akan bicara tentang Pengembangan Aikasi Smart Tourism dan Culture untuk mendukung pengelolaan Geopark,” urai Hendri.

Baca juga:  Hai Travelers, Jateng Punya Pantai Memesona di Karimunjawa

Kemudian ada Dwi Pratiwi, Belitung Geopark Residece Geogistyang akan membawakan materi Kajian Potensi Bencana Alam dan Mitigasinya Sustainable Tourism.

Bagi Menpar Arief Yahya, keberhasilan Pulau Belitung menjadi kawasan Geopark Global akan terwujud bila ada sinergitas Pentahelix. “Semuanya harus bisa bekerjasama tanpa ada batasan karena penilaian Geopark yang dilakukan UNESCO ini menyebar merata di semua Pulau Belitung. Semoga seminar ini bisa menyatukan semuanya, sehingga upaya kita untuk mewujudkan Belitung masuk dalam zonasi Geopark Global dapat segera terwujud,” kata Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *