LOMBOK, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya menjaga dan mempererat tali persaudaraan antar masyarakat di tanah air menjelang Pilkada Serentak Tahun 2018 maupun Pemilu Serentak di Tahun 2019. “Silakan kalau ada pilihan coblos yang paling baik, dipilih. Tapi setelah pilihan itu marilah kita kembali sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Mari kembali menjaga ukhuwah Islamiyah kita,” saran Presiden Jokowi berkunjung ke Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/11).
Kunjungan Jokowi ke sejumlah pondok pesantran dilakukan di sela-sela kegiatannya membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) yang dihelat di Masjid Raya Hubbul Wathan, Kota Mataram, NTB. Presiden mengingatkan agar masyarakat dapat menahan diri dan menghindari timbulnya perpecahan akibat perbedaan pilihan. “Inilah yang harus kita jaga, harus kita rawat persaudaraan kita, persatuan kita, ukhuwah wathaniyah kita harus kita rawat. Jangan sampai ada sesuatu hal kita jadi pecah,” tegasnya.
Kunjungan ke Ponpes Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani, menurut Presiden Jokowi sebagai bentuk rasa hormatnya sekaligus kunjungan balasan atas kehadiran Hajjah Siti Raihanun yang sudah berkunjung beberapa kali ke Istana Kepresidenan Jakarta. “Beliau hadir terakhir pada 9 November lalu pada saat Almarhum Maulana Syaikh Tuan Guru Kyai Haji Zainuddin Abdul Majid diberikan gelar pahlawan. Beliau hadir pada saat penerimaan anugerah itu,” kata Jokowi.
Kepala Negara mengatakan persatuan penting dijaga sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah yang diberikan Allah kepada Indonesia. Mulai dari 700 suku, 1.100 bahasa daerah, hingga jumlah penduduk yang mencapai 258 juta jiwa. “Saya mengajak mari kita semua untuk terus menjaga karena 87 persen penduduk Indonesia adalah muslim dan Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,” tegasnya.
Presiden Jokowi disambut Ketua YPPP Syaikh Zainuddin Anjani, Hj. Sitti Raihanun Zainuddin, Sekretaris YPPP Syaikh Zainuddin Anjani, dan K.H. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani. Ratusan santri pondok pesantren juga tak luput menyambut Kepala Negara dengan antusias. (Hardianto/balipost)