JAKARTA, BALIPOST.com – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mendorong pelaku UMKM di sektor maritim kreatif berinovasi agar produk yang dihasilkannya memiliki nilai tambah yang diminati dan dibutuhkan pasar. “Para Putera-Puteri Maritim Indonesia harus bisa memotivasi para nelayan di Indonesia untuk berinovasi, baik dari sisi teknik pemasaran, kemasan produk, mengcreate ide-ide baru, termasuk mendalami teknologi informasi”, papar Agus saat memberi materi pada acara Pendidikan dan Pelatihan Putera-Puteri Maritim Indonesia 2017 di Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta, Jumat (24/11).
Dihadapan puluhan Putera-Puteri Maritim Indonesia yang mewakili seluruh provinsi, Agus mendorong agar generasi muda menggeluti kehidupan sebagai pelaku ekonomi kreatif atau wirausaha. “Kalau pedagang, membeli produk 100 lalu dijual 150, dapat untung 50. Kalau wirausaha, membeli produk 100, lalu produk tersebut mendapat sentuhan kreatif termasuk kemasan yang unik dengan modal 100, kemudian dijual 500. Untung yang diraih 300. Itulah bedanya pedagang dengan wirausaha,” kata Agus.
Tak lupa, Agus mengingatkan bahwa bagi para wirausaha muda agar memiliki brand atau label produknya yang mudah diucapkan dan gampang diingat. “Ada lima kunci sukses seseorang, yaitu knowledge, memiliki skill atau keahlian, networking, mampu menciptakan peluang, serta menjaga mental dan attitude. Dan untuk menguasai sesuatu, kita harus mendengarkan, melihat, dan mengalami,” kata Agus.
Terkait permodalan, lanjut Agus, Kemenkop dan UKM memiliki beberapa program strategis. Diantaranya, pelatihan kewirausahaan seperti manajemen keuangan, vocational, teknologi informasi dan sebagainya. “Bagi yang akan memulai usaha, kami menawarkan program Wirausaha Pemula (WP). Tahun depan kita menyiapkan program WP untuk 1.700 orang yang mengajukan proposal bisnis. Bagi yang sudah memiliki usaha, tahun depan kita melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyiapkan Rp 100 miliar. Maksimal kredit sebesar Rp 50 juta dengan bunga 4,5% pertahun,” ungkap Agus.
Tak hanya itu, kata Agus, bagi UMKM yang ingin mengembangkan usaha produktifnya bisa mengakses kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 9% pertahun. “Saat ini, sudah ada sekitar 34 lembaga keuangan bank dan nonbank yang menjadi penyalur KUR. Bukan hanya bank-bank BUMN, bank daerah, juga sudah ada koperasi yang menjadi penyalur KUR yaitu Kospin Jasa,” jelas Agus lagi.
Selain akses permodalan, Kemenkop dan UKM juga memiliki program lain yang mendukung para wirausaha muda di Indonesia. “Kami juga memfasilitasi pengurusan ijin usaha mikro dan kecil atau IUMK secara gratis cukup di kecamatan. Begitu juga dengan pengurusan hak cipta bagi produk UMKM yang kini bisa diperoleh secara cepat, mudah, dan gratis,” tandas Agus.
Agus menambahkan, Kemenkop dan UKM juga terus menggulirkan program untuk mengembangkan koperasi-koperasi sektor wisata di daerah. “Kita harus tahu bahwa sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar negara ini. Pengembangan destinasi wisata di seluruh Indonesia menjadi fokus utama pembangunan pemerintahan Presiden Jokowi. Oleh karena itu, Kemenkop dan UKM juga fokus mengembangkan koperasi dan UMKM di daerah-daerah wisata di Indonesia,” imbuh Agus.
Wakil Ketua Panitia Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia 2017 Musyarafah M Safri menjelaskan bahwa ajang ini diharapkan dapat merekrut putera dan puteri multi talenta untuk dididik dan dilatih mengenai sektor kemaritiman nasional. Saat pendaftaran tercatat ada sekitar 4.000 orang dari 34 provinsi, tersaring nama sebanyak 170 orang, dan sekarang ini tinggal 78 orang. “Mereka akan menjadi Duta Kemaritiman di seluruh Indonesia membawa misi mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara Poros Maritim Dunia”, kata Musyarafah.
Musyarafah mengatakan, ajang ini juga melibatkan banyak pihak selain Yayasan Putera-Puteri Maritim Indonesia sebagai penyelenggara. Yaitu, Kemenko Kemaritiman, Kemenpar, Kemen LHK, Kemenkominfo, Kemenkop dan UKM, dan Kepala Staf TNI AL. “Kita akan memilih mereka dengan lima kategori, yakni Putera-Puteri Maritim Indonesia bidang pariwisata, iptek, lingkungan, persahabatan, dan favorit. Kita juga mendidik dari sisi etika dan personalitas, serta didikan disiplin ala militer di Bhumi Marinir,” jelas Musyarafah.
Yang pasti, lanjut Musyarafah, ajang ini untuk menularkan virus kemaritiman di kalangan generasi muda. “Karena, hampir 70% wilayah Indonesia itu lautan. Ajang ini akan menghasilkan talenta-talenta muda berdedikasi tinggi di bidang kemaritiman,” pungkas Musyarafah. (Nikson/balipost)