JAMBI, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi kembali menggelar kegiatan “Festival Sungai Batanghari”. Kegiatan yang resmi dimulai Rabu (22/11) di kawasan Wisata Tanggo Rajo Kota Jambi ini, merupakan bagian dari upaya mempromosikan wisata di Provinsi Jambi. Sekaligus sebagai upaya melestarikan keberadaan Sungai Batanghari.
Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan, Batanghari merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera yang memiliki banyak catatan sejarah dan peradaban yang terdapat di sekitarnya. Baik itu mengenai jalur perdagangan antarbangsa pada masa lampau maupun tentang peradaban dan kebudayaan Melayu yang sampai saat ini masih terjaga.
“Sehingga melalui acara ini tidak hanya kaitannya terhadap promosi dan pengembangan wisata yang terdapat di kawasan tersebut, tapi juga pelestarian. Karena nilai catatan sejarah dan peradaban yang tinggi,” ujar Zumi Zola.
Festival yang akan berlangsung hingga 25 November 2017 ini akan diisi dengan berbagai rangkaian acara. Seperti pagelaran seni se-Provinsi Jambi, lomba tari kreasi daerah Jambi, festival band, pameran dan bazaar. Festivalnya juga semakin lengkap dengan lomba masak kuliner tradisional Jambi serta panggung hiburan rakyat.
“Ada juga karnaval busana kreasi batik dari para desainer Jambi dan paguyuban,” jelas Zumi Zola.Kemudian ada pelepasan 1.000 lampion, permainan sinar laser, tampilan musik dan puisi, permainan biola cilik geisha dan demo kopi khas Jambi dari 16 pelaku usaha kopi se-Provinsi Jambi. Tidak ketinggalan makan berawang bersama yang mengangkat seni budaya tradisi kearifan lokal.
“Atraksi budaya ini merupakan atraksi wisata yang akan menjadi suguhan bagi wisatawan yang berkunjung ke Jambi,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti yang dalam kesempatan ini diwakili Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Kebudayaan, Taufik Rahzen mengatakan, festival Sungai Batanghari Jambi sudah masuk menjadi satu dari 100 top even nasional.
Sehingga penyelenggaraanya diharapkan tidak hanya berdampak pada peningkatan promosi wisata dan budaya, tapi juga membuka daya tarik investor.
Taufik mengatakan, Festival Sungai Batanghari diikuti oleh seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Berbagai keragaman budaya dan kekayaan alam serta kuliner khas Provinsi Jambi akan disajikan sebagai produk pariwisata di event ini. Diyakini hal tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.
“Sehingga diharapkan dapat menjadi faktor untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jambi,” ujar Taufik didampingi Kabid Promosi Wisata Budaya, Wawan Gunawan.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jambi semakin serius meningkatkan potensi pariwisata. Hal ini tidak lepas dari berbagai atraksi yang dimiliki Jambi.
Salah satunya adalah Candi Muaro Jambi. Ini adalah kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara. Selain itu juga ada Geopark Merangin yang telah diusulkan masuk dalam warisan dunia berdasarkan penilaian jaringan UNESCO.
Selain itu, Jambi juga punya Gunung Kerinci yang selalu menjadi favorit para wisatawan petualangan. Inilah gunung tertinggi di pulau Sumatera. Bahkan gunung dengan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua.
Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3.805 mdpl. Siapapun yang bisa mencapai puncaknya akan mendapat suguhan pemandangan yang mempesona. Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu bahkan Samudera Hindia yang luas terhampar dapat dipandang dengan mata telanjang.
Di belakang Gunung Kerinci juga terdapat Gunung Tujug dengan kawahnya yang sangat indah.
Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung mengapresiasi perhelatan Festival Sungai Batanghari 2017. Festival ini akan semakin menambah daya tarik wisata di Provinsi Jambi dan meningkatkan promosi wisata Jambi. Wisatawan sendiri sudah sangat mengenal ragam budaya yang ada di Jambi.
“Silakan ke Jambi. Alamnya indah. Ragam budaya dan seninya kuat. Anda yang belum punya rencana ke mana-mana, silakan hadir ke festival ini. Kalau merencanakan jauh-jauh hari, bisa booking transportasi dan akomodasi lebih longgar, lebih murah, dan lebih banyak destinasi yang bisa dicari,” ujar Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)