GIANYAR, BALIPOST.com – Pasca letusan Gunung Agung, puluhan warga Karangasem yang sebelumnya memaksakan untuk pulang kampung, mulai kembali ke pengungsian Posko Sutasoma, Sukawati. “Ya, saya kembali kesini sudah sejak Minggu sore kemarin, bersama 15 KK yang berjumlah 60 warga dari Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem,” ucap Wayan Bawa, Senin (27/11).

Wayan Bawa mengaku sempat memaksa untuk pulang kampung karena merasa kondisi aman. Namun kini ia kembali mengungsi karena tak kuat dengan hujan abu vulkanik yang melanda wilayah Karangasem. “Abu di Desa Jungutan sudah tebal sekali, banyak rumah dan tanaman yang dipenuhi abu,” katanya.

Baca juga:  Masih Was-was, Warga Pilih Bertahan di Pengungsian

Wayan Bawa bersama sejumlah kerabat nya mengeluhkan hewan ternak berupa sapi dan babi yang masih tertinggal di Desa Jungutan. Dikatakan hewan tersebut sengaja ditinggal karena sudah kesusahan mencarikan rumput selama di kampung. “Waktu cari rumput itu harus dicuci dulu biar hilang debunya, kalau sekarang masih di kampung, selamatkan keluarga dulu,” ucapnya.

Selain itu warga yang kesehariannya sebagai petani di Desa Jungutan sudah dipastikan gagal panen. Sebab tanaman padi sudah tertutup abu vulkanik. “Padi padahal lagi sebulan harusnya panen, tapi sekarang hujan debu keras sekali, padi yang seharusnya kuning bisa jadi hitam,” keluhnya.

Baca juga:  Pengungsi Mandiri di Gianyar Perlu Logistik

Secara terpisah Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata sudah memerintahkan jajarannya melakukan penanganan prima terhadap pengungsi, terutama terkait makanan. “Makanan untuk pengungsi sudah saya pesankan tolong dicek semua, jangan ada yang expired,” katanya.

Sementara terkait hewan ternak, Bupati Gianyar menyampaikan sudah berkoordinasi dengan pengusaha lokal untuk menampung hewan ternak milik pengungsi. Hewan tersebut akan dijual dengan harga normal. “Kami siap menampung termasuk hewan ternaknya, sudah saya kordinasikan itu bias dibeli dengan harga normal dan nanti di jual ke Pasar Beringkit,” ujarnya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Tren Transmigrasi Menurun
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *