PLTMH di Jatiluwih diresmikan operasionalnya oleh Bupati Tabanan, Eka Wiryastuti. (BP/san)
TABANAN, BALIPOST.com – Tabanan memiliki saluran irigasi yang ternyata berpotensi menghasilkan listrik. Lewat kerjasama dengan pemerintahan kota Toyama Jepang, pemkab Tabanan berhasil merealisasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Warisan Budaya Dunia Jatiluwih.

Ada empat mesin PLTMH yang dibangun di subak Jatiluwih yaitu satu ditempek Telabah Gede yang menghasilkan 300 watt listrik, dua mesin di tempek Uma Dwi yang menghasilkan 500 watt listrik dan satu mesin di tempek Uma Kayu yang menghasilkan 1003 watt listrik.

Baca juga:  UNDP Minta Petani Kembangkan Pertanian Organik

Salah satu petani yang mengikuti pelatihan di kota Toyama Jepang, Wayan Guna Arta yang juga sebagai teknisi PLTMH, uji coba pemakaian listrik yang dihasilkan PLTMH telah dilakukan selama seminggu mulai tanggal 16 Oktober 2017 lalu. Untuk di tempek Telabah Gede diujicobakan untuk menerangi jalan pertanian sebanyak 63 titik lampu dengan daya 5 watt per lampu.

Untuk tempek Uma Dwi dipasang 62 lampu di jalan pertanian serta tujuh lampu di pura Subak. Sementara untuk tempek Uma Kayu baru dipasang 17 lampu untuk menerangi jalan tani. “Lampu dihidupkan otomatis dari pukul 18.00 hingga pukul 06.00 Wita,” ujarnya.

Baca juga:  Tahanan Kabur Belum Ditangkap, Kapolsek Kutsel Dimutasi

Adanya listrik yang dihasilkan dari tenaga air irigasi yang menggerakkan kincir angin ini menurut Dwi bisa menerangi jalan pertanian yang selama ini gelap. Hal ini sangat membantu petani di subak Jatiluwih terutama saat melakukan pengecekan lahan di malam hari. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *