Grafik anomali thermal Gunung Agung. (BP/ist)
AMLAPURA, BALIPOST.com – PVMBG terus melakukan pemantauan untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan terbaru Gunung Agung paacaterjadinya erupsi magmatik, Minggu (26/11) dan keluarnya lumpur lahar dingin, Senin (28/11). Hasilnya, pada Senin malam, anomali termal pertama Gunung Agung terdeteksi oleh satelit NASA Modis, 70 Megawatt (sumber: mirovaweb.it).

Menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Kamil Devy Syahbana, dengan terdeteksinya anamoli itu, menandakan bahwa magma dengan volume signifikan sudah berada di permukaan kawah Gunung tertinggi di Bali itu. “Untuk volume magma belum bisa dihitung pakai Modis berapa jumlahnya. Sebagai perbandingan saja, danau lava (lava lake) Nyiragongo di Kongo bisa mencapai 100 megawatt. Jadi terdeteksinya termal dapat dipengaruhi kabut/awan, bisa mempengaruhi nilai sebenarnya,” ungkap Devy Syahbana.

Baca juga:  Bali Ajukan 4 Program Ini untuk Pemulihan Pariwisata

Distanya apakah ini pertanda letusan magmatik yang besar bakal terjadi dalam waktu dekat? Devy belum bisa memastikan hal itu. “Jadi terdeteksinya termal pertama Gunung Agung terdeteksi oleh satelit NASA Modis menandakan bahwa volume magma di permukaan sudah semakin signifikan,” tegas Devy Syahbana. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *