AMLAPURA, BALIPOST.com – Rumput di Besakih mulai mengering akibat diterpa hujan abu vulkanik. Kondisi itu, membuat petani kebingungan untuk mencari pakan ternak.
Selain itu, ternak pun sudah tidak mau lagi makan rumput yang berbau belerang itu. Kini, sejumlah warga yang sapinya masih berada di kampung dan belum dijual, berkeinginan segera menjual ternaknya.
Salah seorang warga dari Banjar Besakih Kawan, I Wayan Widana mengungkapkan, abu vulkanik yang menutupi rumput kian tebal. Bahkan tebalnya abu vulkanik, membuat rumput terbakar dan mengering. “Sekarang sudah bingung untuk mencarikan pakan ternak. Karena rumput tidak mau dimakan karena banyak abu. Ini rumput terpaksa dicuci dulu biar bersih sebelum diberikan ke ternak. Ini juga belum tentu mau dimakan karena berbau belerang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sebelumnya hanya tipis sekali abunya. Bahkan kemarin, rumput masih hijau. Tapi setelah kembali dari pengungsian tadi pagi, rumput sudah banyak ditutupi abu vulkanik dan sudah terbakar. “Hujan abu besar kemungkinan terjadi tadi malam. Karena kemarin saat ditinggal rumput masih hijau dan abu masih tipis,” tegas Widana.
Sementara petani lain asal Banjar Batumadeg, Ni Nyoman Remini, juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya, hujan abu yang tebal berada di atas genting dan pekarangan rumahnya terjadi malam kemarin. Dirinya juga kesulitan untuk mencari pakan ternaknya, kendati memiliki lahan luas yang ditanami rumput. (Eka Parananda/balipost)