SINGARAJA, BALI POST.Com – Sebuah rumah di Dusun Timur Jalan, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada tertimbun tanah longsor Senin (27/11) sekitar pukul 15.30 wita. Akibatnya, tembok rumah semi permanen itu rusak berat hingga pemiliknya harus mengungsi.
Menurut penuturan Darwis (28), bencana itu nyaris merengut korban jiwa karena saat kejadian Marsia (26) bersama anakanya Wulan (9) dan Damar (3) terjebak di dalam rumah. Beruntung, korban berhasil menyelamatkan diri keluar dari timbunan tanah dan batu berukuran besar.
Ditemui Selasa (28/11), ia mengatakan sebelum kejadian dirinya sedang bekerja. Sementara istri dan kedua anaknya istirahat di dalam rumah. Saat itu, hujan deras melanda Desa Pegayaman dan sekitarnya.
Saat itu dia mendapat kabar kalau rumahnya tertimbun tanah longsor. Setelah dicek, benar rumah yang disewa dari M. Muzni tersebut telah tertimbun.
Dia pun langsung memastikan kondisi istri dan kedua anaknya. Istrinya ditemukan syok dan mengalami luka lebam pada kaki diduga karena kena benturan batu. Demikian juga anaknya Wulan terluka pada kepala, sehingga keduanya dilarikan ke puskemas untuk menjalani pengobatan. “Ada sekitar 15 menit istri dan anak tertimbun dan beruntung bisa keluar dan berlindung di rumah Pak Muzni. Istri dan Wulan terluka dan syukur tidak sampai parah,” katanya.
Pasca kejadian itu, Darwis dan keluarganya untuk sementara mengungsi di rumah iparnya di Desa Pegayaman. Sementara, semua perlengkapan rumah tangga mlilknya tidak bisa diselamatkan karena tertimbun tanah longsor. “Sementara tinggal di rumah ipar dulu dan barang tidak ada yang selamat karena tertimbun tanah,” jelasnya.
Selain menimbun rumah, longsoran itu menimbun jalan menuju Dusun Amarta Sari. Jalan itu sempat tidak bisa dilalui, karena tertimbun tanah. Warga akhirnya gotong royong membersihkan gundukan tanah, sehingga jalan kembali bisa dilalui kendaraan.
Sementara personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng menerjunkan mobil tangki untuk membersihkan aspal jalan, agar tidak licin. (Mudiarta/balipost)