AMLAPURA, BALIPOST.com – Menghadapi kemungkinan terburuk dari erupsi Gunung Agung, RSUD Karangasem sudah membentuk Tim Siaga Bencana. Tim sudah siap dengan tugas masing-masing di setiap bidang dengan struktur yang lengkap di bidang medis. .
Direktur RSUD Karangasem dr. I Wayan Suardana, Rabu (28/11) pagi, mengatakan secara teknis, menghadapi kemungkinan terburuk, RSUD Karangasem sudah siap baik terkait SDM maupun perlengkapan medis hingga rencana evakuasi dalam kondisi terburuk. “Apabila terjadi suatu kejadian darurat, kalau diperlukan tambahan tenaga relawan nanti tinggal dilaporkan lebih lanjut sesuai kebutuhan kepada Dinas Kesehatan,” kata Suardana.
Tim Siaga Bencana ini, kata dia, sudah menyiapkan beberapa rencana, baik plan A maupun plan B, untuk proses evakuasi pasien. Dalam situasi darurat, pasien dengan penyakit berat yang membutuhkan penanganan serius akan dievakuasi lebih dulu. “Kesiapsiagaan itu sangat penting, mereka sudah tahu mana bagian mana yang harus dievakuasi di setiap ruangan di gedung lama, hingga di ruangan Wijaya Kusuma II maupun Wijaya Kusuma III. Jalur evakuasi juga sudah disiapkan dan disosialisasikan. Sehingga saat terjadi hal terburuk, tidak panik,” tegasnya.
Belajar dari pengalaman letusan tahun 1963, wilayah di sekitar gedung RSUD Karangasem tak termasuk jalur aliran lahar. Jadi, kekhawatiran paling besar pihak rumah sakit adalah adanya gempa dan hujan abu pekat. “Ada tiga ancaman bencana yang kita hadapi, pertama gempa bumi, serangan abu vulkanik dan terjangan lahar. Gempa ini yang perlu disiapkan dengan matang dalam menghadapinya. Sebab, datangnya tiba-tiba dan besar kecilnya gempa sulit diprediksi,” katanya. (Bagiarta/balipost)