SEMARAPURA, BALIPOST.com – Erupsi Gunung Agung, Karangasem telah berdampak pada sektor pariwisata di Kabupaten Klungkung, baik wilayah daratan maupun Kepulauan Nusa Penida. Hal ini ditunjukkkan dengan penurunan jumlah kunjungan wisatawan dan adanya pembatalan pemesanan penginapan.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta penurunan kunjungan wisatawan terlihat pada Objek Wisata Kertha Gosa yang pada Oktober lalu di-launching menjadi salah satu bagian dari city tour. “Biasanya dalam sehari, kunjungan bisa 100 hingga 150 orang. Itu untuk asing. Sekarang turun sampai setengah. Ini dampak Gunung Agung dan penutupan bandara,” ungkapnya, Selasa (28/11).
Kondisi serupa juga terjadi pada Kepulauan Nusa Penida. Padahal, dari sisi jarak dengan Gunung Agung sangat jauh dan aman untuk dikunjungi. Dihadapkan hal demikian, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Hanya berharap situasi dapat segera normal. “Kalau Bandara tidak ditutup, kunjungan masih bisa lebih banyak. Apalagi Nusa Penida, itu kan jauh dengan Gunung,” katanya.
Meski dihadapkan fenomena alam yang cukup mengkhawatirkan, Mantan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Klungkung ini menyatakan Festival Nusa Penida pada 6 sampai 9 Desember mendatang tetap terlaksana. Bahkan pihaknya yakin mampu menggaet wisatawan untuk berkunjung. “Kami optimis banyak yang datang pada acara ini,” sebutnya.
Persiapan festival yang menginjak tahun ke-4 itu sudah seratus persen. Nantinya akan ada sejumlah acara yang memeriahkan, seperti pementasan 1000 penari rejang, lomba perahu layar, lomba mengikat bulung, memasak, dan penampilan group musik, baik lokal maupun nasional. “Ini sudah dipromosikan. Tinggal menunggu hari H saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Klungkung, I Wayan Sukadana menyatakan erupsi Gunung Agung telah mengakibatkan hunian penginapan di Nusa Penida turun drastis. Bahkan banyak wisatawan membatalkan pesanan kamar. “Kalau dilihat dari data booking, sebelum seperti sekarang, jumlahnya sampai 60 persen. Tapi sekarang hanya 11 persen,” terangnya.
Jika dalam satu minggu kedepan situasi tak mengalami perubahan, diyakini kunjungan akan semakin merosot. Tentunya hal ini sangat tidak diharapkan para pelaku pariwisata. Oleh sebab itu, langkah pronosi tetap diimaksimalkan. “Promosi terus kami lakukan. Meyakinkan kepada wisatawan kalau Nusa Penida aman dikunjungi,” tegasnya. (Sosiawan/balipost)