MANGUPURA, BALIPOST.com – Dengan dibukanya kembali operasional Bandara Ngurah Rai, semua airlines sudah melakukan persiapan untuk penerbangan.
Menurut Kepala Otban Wilayah IV, Kelas I Ngurah Rai Denpasar, Herson, pada pukul 13.00 wita, sudah dilakukan evaluasi terhadap data fakta yang ada dari Pihak BMKG, VAAC Darwin, laporan dari pilot, cuaca, kondisi dan debu vulkanik yang ada disekitar bandara Ngurah Rai, serta data paper test di selatan dan di barat landasan bandara ngurah rai.
Dari beberapa sumber tersebut, disimpulkan, untuk wilayah bandara ngurah Rai dari Otoritas Bandara (Otban) mewakili Dirjen Perhubungan Udara, notam close dinyatakan dicabut pada pukul 15.00 Wita.
Sejak dicabutnya Notam close, kata Herson, artinya status bandar udara sudah dibuka. Fasilitas di bandara sendiri dikatakan sudah sangat siap untuk penerbangan, namun, kembali tergantung kesiapan dari airlines. “Prepare minimal 2-3 jam. Diperkirakan, penerbangan akan mulai banyak 2 jam setelah dibuka. Tergantung kesiapan dari seluruh airlines,” ujarnya.
Nantinya, lanjut Herson, akan terus dilakukan evaluasi terhadap data dari pihak BMKG, dari 29 November sampai 1 Desember, tergantung dari sebaran abu vulkanik. Selama waktu itu, akan menjadi pertimbangan untuk mengambil kesimpulan selanjutnya. “Apa yang diputuskan tadi, penerbangan kita harapkan aman. Yang paling kita utamakan yaitu keselamatan penerbangan,” pungkasnya.
Sementara, GM Angkasa Pura I, Yanus Suprayogi menjelaskan, untuk recovery airport, pihaknya mengaku sudah melakukan persiapan-persiapan sebelumnya. Selama operasional bandara ditutup, pihaknya memang melakukan evaluasi setiap 6 jam, dengan berpatokan data dari BMKG. Sedangkan, terkait sisa penumpang yang masih menumpuk, pihaknya akan tetap melayani, untuk memberikan kenyamanan. “Bagaimana membuat penumpang itu nyaman itulah tugas kami,” ucapnya.
GM Airnav, Eko Setiawan menambahkan, setelah dilakukan pembukaan kembali, pihaknya sudah melakukan persiapan sesuai protap dan SOP. Hal ini juga sudah dikoordinasikan dan dibahas intens dengan Airnav Wilayah timur, Makasar, Surabaya, Lombok, Balikpapan, dan Pontianak. “Terkait dengan apron capacity, sudah kita buatkan protap. Kita sudah siapkan dengan dibukanya lagi, pengaturannya sesuai dengan hasil koordinasi,” jelasnya.
Prioritas, lanjutnya, pesawat yang keluar dari Bandara. Namun karena kondisi bandara yang over, diharapkan semua bisa disesuaikan. (Yudi Karnaedi/Balipost)