DOHA, BALIPOST.com – Konektivitas udara menjadi perhatian Dubes RI di Qatar M. Basri Sidehabi. Pintu ke maskapai sudah diketuk. Qatar Airways terus dirayu terbang ke Indonesia. Hasilnya? Sudah ada Air Service Agreement (ASA) dengan maskapai yang pernah sukses memperoleh penghargaan World’s Best Airlines 2011 dan 2012 itu.

Destinasi ke Surabaya, Medan, Batam dan Manado, akan segera ditembus dari Doha, Qatar. “Whennya belum tahu. Tapi sudah ada upaya buka pintu. Hasilnya ya ASA tadi,” ungkap Dubes M. Basri Sidehabi, Rabu (29/11).

Gigih, ngotot, dan agresif. Tiga hal tadi menjadi kunci kesuksesan merayu Qatar Airways terbang ke Indonesia. Rumusnya hanya satu. Pantang putus asa sebelum goalnya tercapai. “Background saya militer. Jadi harus fight untuk Indonesia. Harus fight bantu pariwisata,” ucapnya.

Era baru pun siap dimulai. Dalam waktu dekat, maskapai yang pernah menyambar Best Business Class di World Airline Awards 2013 itu bakal segera landing di Surabaya, Medan, Batam dan Manado. “Qatar Airways memilih empat kota tadi karena marketnya sesuai dengan selera pasar Middle East,” ungkapnya.

Baca juga:  Museum Daihatsu Pajang Pompa Air

Surabaya punya Sunan Ampel. Di sekitarnya juga ada Batu, Malang dan Bromo Tengger Semeru. Daerahnya sejuk, sangat pas untuk pasar Qatar. Medan juga tak jauh beda. Di sana ada Danau Toba, danau yang punya ombak besar seperti laut.

Kawasannya sedang dipersiapkan menjadi ’10 Bali Baru’. Sangat keren. Inilah Danau terbesar kedua di dunia, dan danau vulkanik terbesar pertama di dunia. Bahkan Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba luasnya sebesar Singapura.

Batam ceritanya lain lagi. Destinasi yang hanya terpaut 30 menit dari Singapore ini belakangan makin ngehits. Makin ramai dikunjungi wisman. Bahkan Desember 2017-Maret 2018 nanti, Batam bakal didarati pesawat charter flight dari Korea. Wisata bahari, golf, kuliner dan belanjanya sangat oke.

Baca juga:  Penataan Kawasan Pantai Sanur Segera Dimulai

Sementara Manado, destinasinya sudah lebih dulu booming setelah dikunjungi puluhan ribu wisman Tiongkok. Yang suka bahari bisa ke Bunaken. Sementara yang mencari udara dingin bisa ke Tomohon.

“Kalau empat-empatnya bisa ditembus, bayangkan potensi incomenya. Saya yakin akan sangat tinggi karena Qatar sangat kaya. Tukang azan di masjid saja mendapat gaji USD 2000 per bulan,” tutur Dubes.

Hal itu ikut diamini Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Kemenpar Nia Niscaya. Dari data yang sudah dihimpun Kemenpar, spending wisman Qatar memang sangat tinggi. Angkanya mencapai USD 1330 per visit.

“Data Passenger Exit Survey 2016 memang seperti itu. Kalau ditambah dengan penerbangan tambahan ke empat destinasi tadi, jumlahnya bisa sangat spektakuler karena spending dan length of stay wisman Qatar ada di atas wisman biasa,” ungkap Nia.

Baca juga:  Karnaval Komodo 2017 Menduniakan Labuan Bajo

Menpar Arief Yahya ikut semangat melihat kengototan Dubes RI di Qatar. Dia yakin, Wonderful Indonesia bakal lebih tajam menghujam di benak masyarakat dan ekspatriat yang tinggal di Qatar. “Inilah yang kami sebut Indonesia Incorporated. Kompak di semua lini, untuk membangun pariwisata Indonesia,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Keyakinan Menpar masih sama. Ketika komitmen CEO atau orang nomor satunya sudah solid, maka semua akan berjalan lebih kencang. Target 20 juta di tahun 2019 itu bukan lagi angan dan mimpi, tetapi benar-benar di depan mata. “Terima kasih Pak Dubes, Salam Wonderful Indonesia,” ucapnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *