Ilustrasi. (BP/dok)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Akses dari dan ke Bandara Ngurah Rai Bali, Rabu (29/11) tutup setengah hari. Abu vulkanik erupsi Gunung Agung pada pagi hari masih menghambat penerbangan ke destinasi nomor 1 dunia versi TripAdvisor 2017 ini.

“Mohon maaf ya, buat wisatawan yang sudah punya planning ke Bali. Kami tahu, pasti sudah memplanning jauh-jauh hari. Keselamatan tetap nomor satu, terima kasih atas segala pengertiannya,” sapa Menpar Arief Yahya.

Menurut Arief Yahya, perkembangan situasi Gunung Agung memang sangat cepat dan sulit diprediksi. Tetapi Kemenpar terus meng-update informasi terbaru melalui DarkSite di www.Indonesia.Travel. Ada live video CCTV yang bisa diakses darimana pun di seluruh dunia.

Juga tetap diinformasikan melalui channel media sosial, situasi dan perkembangan terkini. “Bali sudah milik dunia, semua wisatawan cinta Bali, mereka berkeinginan liburan ke Bali. Karena itu, informasi tentang suasana Bali harus tetap up date,” jelas Menpar Arief Yahya.

Baca juga:  Kasus Baru Positif COVID-19 di Bali Seluruhnya Transmisi Lokal, Dua Kabupaten Ini Duduki Posisi Pertama

Memang, masih banyak spot menarik dan bersejarah untuk dijadikan background foto selfie di Bali. Kepulan asap dari puncak gunung itu Instagramable sekali, jika dijadikan objek foto. Karena ini momentum yang langka, menantang, dan unik.

Bagaimana kronologi penutupan bandara di hari ke-3 ini? Hasil Rapat Evaluasi Erupsi Gunung Agung oleh Komunitas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali memang memaksa harus menutup sementara bandara. Rapat itu dipimpin Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali Nusa Tenggara, hari Rabu dini hari, 29 November 2017 Pukul 01.00 Wita.

Dalam rapat itu diketahui, erupsi Gunung Agung hingga pukul 20.00 WITA ada di  ketinggian Vulcanic Ash/Erupsi mencapai ketinggian 2000-3000 m. Ultimate ketinggian asap letusan erupsi hingga 4.000 m pada jam 14.00-15.00, tanggal 28 November 2017.

Baca juga:  Puncak Mudik Gunakan Pesawat Diperkirakan H-2 Lebaran

VONA status RED ditentukan sejak November 2017 pukul 7.15 UTC. Pada Pukul 20.55 Wita, berdasarkan Meteorological watch office, telah menerbitkan berita meteorologi significant untuk penerbangan yang didasarkan dari informasi: pengamatan dari VA Advisory Darwin.

Semburan vulcanic ash dari gunung agung telah mencapai pada ketinggian 25.000 feet bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 15 kts dan masih mengarah ke bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Hingga pukul 23.59 Wita, Paper Test telah dilakukan dan hasilnya adalah NIL adanya Vulcanic Ash di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Forecasting arah angin dari BMKG pada ketinggian / level angin dijelaskan sebagai berikut : 3000 m arah angin barat laut -timur, ketinggian 5000 m barat laut-Timur laut, ketinggian 24.000 utara-timur laut.

Baca juga:  Gelar RIF 2017 di Padang, BKPM Tawarkan Destinasi Prioritas ke Investor

Dari record Pilot Report pada ketinggian 2000-4000 feet masih ditemui adanya Vulcanic ash di ruang udara dengan arah angin ke barat daya.

Namun dengan pertimbangan air space/ ruang udara bandara masih tertutup oleh sebaran vulcanic ash ke arah barat daya atau mengarah ke Bandara Ngurah Rai sesuai dengan ploting ASHTAM, Notam Closed Bandara dilanjutkan. Namun pada pukul 15.00 Wita, Bandara dibuka kembali karena PVMBG sudah menurunkan VONA dari red ke orange.

“Evaluasi atas perkembangan situasi penyebarann Vulcanic Ash dan Arah angin akan tetap dievaluasi setiap 6 jam,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *