BANYUWANGI, BALIPOST.com – Peningkatan penumpang angkutan darat akibat erupsi Gunung Agung membuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turun tangan. Mengantisipasi lonjakan penumpang dari Bali, Dirjen Perhubungan Darat (Hubda) Kemenhub Budi Setyadi menggelar sidak di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis (30/11).
Fokusnya, memastikan kesiapan armada kapal dan bus akibat buka tutup Bandara Ngurah Rai. “Jadi, saya diperintah Pak Menhub ke Ketapang. Kita ingin pastikan angkutan dari Bali ke Jawa bisa memenuhi peningkatan penumpang, baik domestik maupun luar negeri,” kata Budi Setyadi di pelabuhan Ketapang.
Pejabat ini menambahkan sejak erupsi Gunung Agung dan penutupan Bandara Ngurah Rai, penumpang dari Denpasar ke Banyuwangi terus meningkat. Sehingga, dibutuhkan antisipasi kesiapan armada.
Apalagi, kenaikannya hingga menembus 200 persen. “Jumlah kapal tercukupi, setiap hari 32 kapal dikerahkan. Armada bus juga siap,” jelasnya.
Dari Denpasar kata Budi, penumpang ada yang langsung ke Banyuwangi, sisanya transit melalui terminal Mengwi, Badung. Bahkan, ada penambahan armada bus hingga 100 persen dari Denpasar.
Pihaknya menginstruksikan tak ada armada bus umum yang dikerahkan untuk mengangkut penumpang dari Denpasar ke Jawa. “Kita juga minta bus pariwisata dikerahkan jika lonjakan penumpang terus berlanjut. Jangan sampai tak terangkut ke Jawa,” jelasnya.
Selain antisipasi erupsi Gunung Agung, sidak kali ini menyambut kesiapan keselamatan angkutan libur Natal dan Tahun Baru. Sebab, akhir-akhir ini cuaca cenderung memburuk. “Khusus libur Natal dan Tahun Baru, penyeberangan menyiapkan skenario khusus untuk keselamatan pelayaran,” imbuhnya.
Khusus angkutan darat, pihaknya sudah melakukan cek kesiapan di seluruh pusat armada bus di masing-masing provinsi. Harapannya, angkutan libur Natal dan Tahun Baru bisa aman, meski cuaca cenderung kurang bersahabat. “Keselamatan kapal juga diperketat. Karena itu, kita pastikan dengan turun ke Pelabuhan Ketapang,” pungkasnya. (Budi Wiriyanto/balipost)
Kenapa pak Menteri nggak sekalian sidak ke pelabuhan penyeberangan Padangbai – Lembar. Pelabuhan Padangbai yang bongkar muatnya nggak ada standar waktu, semaunya preman-preman berserakan.
#preman-preman berseragam