SEMARAPURA, BALIPOST.com – Krisis air bersih sebagai dampak putusnya jaringan distribusi di wilayah Rendang, Karangasem akibat diterjang banjir lumpur yang membawa material Gunung Agung masih melanda wilayah Kota Semarapura, Klungkung, Jumat (1/12). Krisis air bersih ini terjadi sejak Senin (27/11).

Menyikapi itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Klungkung turun melakukan perbaikan. Namun belum mampu berjalan cepat lantaran terkendala cuaca buruk.

Direktur PDAM Klungkung, I Nyoman Renin Suyasa mengatakan sesuai pemantauan, jaringan yang putus berada di dua titik, dengan total empat pipa dengan panjang masing-masing empat meter. Pascarusak, upaya perbaikan langsung direncanakan.

Baca juga:  Belasan Tahanan Digiring ke Lapas Kerobokan

Namun belum mampu direalisasikan secara cepat lantaran terkendala cuaca buruk. “Perbaikan masih sulit. Cuaca kurang mendukung. Kami terus berupaya,” ungkapnya.

Memenuhi kebutuhan air masyarakat, perusahaan plat merah ini masih melakukan droping dengan tiga unit mobil tanki. Selain itu juga dengan memanfaatkan air sumur bor yang dibuat Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida maupun sumber-sumber lainnya. “Ini (mobil tanki-red) siap melayani 24 jam. Untuk sumur sudah ada yang dipasangi pompa. Layanan bergilir sudah mulai jalan,” kata pejabat asal Nusa Penida ini.

Baca juga:  KPU Karangasem Temukan Ratusan Surat Suara Rusak

Salah seorang warga Desa Kamasan, Nyoman Ope mengharapkan perbaikan itu bisa segera selesai. Sebab ia merasa sangat kesulitan untuk mendapatkan air. “Harapannya biar tidak lama seperti ini,” ucapnya.

Sementara, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan MCK, ia harus mencari ke sumur bor yang ada di Lapangan GOR Swecapura. “Sehari bisa perlu lima jirigen besar,” tandasnya.

Kondisi itu sudah terjadi sejak, Senin (27/11). Selain Ope, masih ada sekitar 15 ribu pelanggan yang juga mengalami krisis air bersih. (Sosiawan/balipost)

Baca juga:  Okupansi Ubud Capai 90 Persenan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *