DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk memohon kerahayuan jagat Bali, 500 lebih umat Hindu di Bali menggelar upacara Pekelem Alit di Segara Pura Dalem Karang Tengah, Benoa, Jumat (1/12). Upacara yang dipuput oleh Ida Pedanda Agung dari Griya Agung Tegal Iman Bonjol, Denpasar menggunakan wewalungan ayam dan bebek hitam sebagai sarana upakaranya.
Upacara terlaksana berkat dukungan dari pasemetonan umat Hindu, PSN Kota Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar, Desa Pakraman Pedungan, para pemangku dan pengayah pura, beserta aparat keamanan setempat.
Panitia upacara, Jro Mangku I Made Yudiana, SE., mengatakan selain bertujuan untuk memohon kerahayuan jagat Bali agar terus seimbang, upacara pekelem alit ini sekaligus memohon perlindungan kepada Tuhan agar Pilgub di tahun 2018 bisa berjalan dengan aman, tentram dan damai. “Kami juga berdoa agar Gunung Agung yang saat ini berada pada fase kritis, agar tidak mengalami erupsi yang besar dan tidak memakan korban,” ujarnya, Jumat (1/12).
Jro Mangku I Made Yudiana juga mengatakan, upacara yang digelar dilakukan secara tulus ikhlas tanpa memberatkan pihak manapun, baik pemerintah maupun desa setempat. Sebab, dana upacara yang digunakan hasil dari punia yang diberikan secara sukarela oleh para pasemetonan dan pemedek. “Antusias umat Hindu yang ikut pada upacara ini sangat luar biasa, mereka semuanya “ngaturang punia” secara tulus ikhlas dan berdoa secara khusuk untuk kerhayuan jagat Bali,” tandasnya.
Meskipun upacara pekelem yang dilakukan tidak terlalu besar, namun upacara tersebut tidak mengurangi makna dari upacara pekelem yang sesungguhnya. Sebab, upacara tersebut dilakukan dengan ketulus ikhlasan dari hati seluruh umat Hindu yang hadir. (winata/balipost)