YOGYAKARTA, BALIPOST.com – Berwisata di Yogyakarta itu pasti seru. Pasti fun. Pasti happy. Kalau tak percaya, tengok saja aktivitas famtrip media dan blogger Korea di Kota Gudeg itu. Delapan media plus blogger Negeri Ginseng langsung excited saat diajak wisata offroad Lava Tour Merapi.
“Ini menjadi pengalaman menyenangkan yang tak terlupakan. Sangat Seru. Ada nuansa luar biasa saat kami diajak menelusuri kawasan Merapi yang diluluhlantahkan lava beberapa tahun silam,” kata Lee Woorin, Youtuber asal Korea, Jumat (1/12).
Lee Woorin memang sangat exited. Rona wajahnya selalu memperlihatkan kebahagiaan. Maklum, di Korea, Lee belum pernah naik jeep Willys tua. Apalagi, beroffroad ria dengan menerabas medan yang jalanannya berundak-undak dan dipenuhi pasir dan batu. Bagi Lee, ini pengalaman baru. Full keseruan. Full kebahagiaan karena memberikan sensasi yang tak terlupakan.
“Driver jeep mengajak bertualang melewati sungai dan jalanan yang tidak mulus. Badan bakal terguncang di atas mobil jeep offroad yang melaju kencang. Brum-brum! Benar-benar tempat wisata yang asik dan seru,” ujar pemilik channel youtube dengan jumlah subscriber 300 ribu tersebut.
.
Kawasan di sekitar Merapi yang penuh kerikil, bebatuan dan pasir jadi lokasi yang paling dinanti Lee. Adrenalin langsung terpompa. Jantung pun berdetak kencang kala melewati tanjakan dan turunan. Saat guncangannya makin hebat, dia justru makin happy. Saat perut berasa diaduk-aduk, dia justru makin excited. “Di sini bisa berwisata sekaligus memacu adrenalin. Cool!” ucapnya.
Unsur edukasinya pun ada. Di sepanjang perjalanan, rombongan famtrip dapat menyaksikan sisa-sisa keganasan erupsi Merapi. Dari kampung Kinahrejo yang luluhlantak, bekas hunian warga yang rubuh dan tak berpenghuni, timbunan material vulkanik berupa pasir, kerikil serta batu-batuan berukuran besar yang dimuntahkan dari perut Merapi dapat dijumpai di sepanjang jalan. Bahkan di salah satu spot bisa dijumpai wisata Batu Alien. Dari cerita warga sekitar, batu ‘alien’ yang besarnya seperti gajah tersebut terlempar dari puncak Merapi sejauh 7 km.
Menyusuri jalan pulang, peserta famtrip kembali dibuat kegirangan. Semua diajak melewati sungai Kali Kuning. Saat melewati genangan air, mobil sengaja digas dengan kecepatan tinggi sehingga tamu asal Korea bisa merasakan sensasi cipratan air Kali Kuning.
“Ini baru hari pertama. Selanjutnya akan lebih menyenangkan serta lebih seru lagi. Baru satu spot di Yogyakarta, masih banyak spot lain yang nanti akan dijelajahi. Candi Prambanan, Candi Borobudur, Keraton Yogyakarta, Keraton Solo siap dieksplore,” kata Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut mengamini apa yang dikatakan salah satu asisten deputinya tersebut. Menurutnya famtrip tersebut tepat sasaran. Mengundang media dan blogger Korea merasakan sensasi berwisata yang menyenangkan, diyakini bakal menimbulkan efek domino yang positif bagi pariwisata Yogyakarta.
“Selama ini pasar Korea hanya terfokus pada Bali dan Lombok. Ke depan Yogyakarta pasti akan makin banyak dikunjungi wisman Korea karena media dan blogger ini mempunyai basis follower yang tidak sedikit. Pasti akan positif,” kata Menpar Arief Yahya.
Karena itu, mengeksplore Yogyakarta dengan segala kekayaan alam, budaya dan kulinernya itu dinilai sangat strategis. “Ketika dieksplorasi lebih dalam, destinasi wisata di Yogyakarta akan memiliki news value yang besar. Indirect Impact nya besar. Media valuenya besar. Ini akan memberi keuntungan tersendiri bagi pariwisata Indonesia,” tutur Arief Yahya. (kmb/balipost)