AMLAPURA, BALIPOST.com – Sungai Yeh Sah yang lokasinya berada di Desa Muncun, Selat, Karangasem dinormalisasi. Langkah itu dilakukan sebagai upaya antisipasi terjangan lahar dingin yang lebih besar ketika Gunung Agung kembali mengalami erupsi.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri meninjau normalisasi Sungai Yeh Sah, Sabtu (2/12). Ia menjelaskan normalisasi sungai yang dilakukan sebagai bentuk upaya antisipasi ketika sewaktu-waktu terjangan lahar dingin maupun panas lebih besar.
“Kita tidak tahu kapan terjangan lahar dingin dan panas akan terjadi. Maka dari itu kita harap dengan adanya normalisasi ini, nanti bisa lebih memperlancar air maupun lahar ketika melewati aliran sungai ini. Dengan begitu kita lebih siap siaga menghadapi terjangan itu,” ungkapnya.
Selain menormalisasi aliran sungai di Yeh Sah, beberapa sungai lainnya juga dilakukan normalisasi, seperti sungai di Kecamatan Kubu dan Karangasem. Sebab, sungai yang dinormalisasi ini merupakan sungai yang berpotensi menjadi aliharan lahar dingin maupun lahar panas.
Sementara itu terkait lahan pertanian yang disapu lahar dingin, Mas Sumatri menegaskan pihaknya memang sudah mendapat laporan tertulis maupun lewat WA terkait luas lahan pertanian warga yang berdekatan dengan aliran sungai yang ikut disapu lahar dingin. Ia mengatakan lahan pertanian milik warga yang disapu kurang lebih sekitar 40 hektare. ” Kita harap petani yang lahannya diterjang lahar dingin bisa menerima dengan legowo,” ujar Bupati Mas Sumatri.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) I Ketut Sedana Merta mengungkapkan, aliran lahar dingin yang terjadi selama ini memang telah menggerus material pasir yang lainnya yang ada di lokasi cukup dalam. “Pasir yang tergerus memang dalam. Sentara material bebatuan juga ikut tergerus dan terbawa terjangan lahar dingin. Jika dihitung pasir yang sudah tergerus lahar mencapai tiga meteran,” jelas Sedana Merta. (Eka Parananda/balipost)