SINGARAJA, BALIPOST.com – Gelombang pengungsi erupsi Gunung Agung yang semakin bertambah mendapat perhatian serius Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Pemerintah pusat menjamin akan memenuhi kebtuhan logistik untuk pengungsi.
Untuk itu, Dinas Sosial (Dinsos) di daerah dituntut agar segara mengajukan tambahan, jika stok logistik untuk pengungsi mulai menipis. Demikian diungapkan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Yuwono saat meninjau stok logistik dan permakanan di posko logistik pengungsi Gunung Agung di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Jumat (1/12).
Di posko logistik, Yuwono bersama Kadisos Gede Komang melakukan pengamatan dengan serius dan sesekali berdialog dengan relawan di posko logistik terkait kondisi logistik untuk pengungsi. Dia juga memberikan semangat kepada relawan untuk tetap menjaga kesehatan, sehingga bisa maksimal dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusian.
Yuwono mengatakan, situasi Gunung Agung yang dinyatakan kritis tidak bisa dipisahkan dari penambahan pengungsi. Menjamin kebutuhan sembako dan perlengkapan rumah tangga pengungsi, pemerintah wajib menanggung kebutuhan logistik selama di pengungsian.
Untuk itu, Yuwono mengingatan agar Dinsos terus memantau stok logistik dan kalau persediaannya mulai berkurang. Ia meminta agar Dinsos segara mengajukan permohonan ke Kemensos. Jika sudah ada permohonan, Kemensos RI langsung mendistribusikan ke daerah.
Khusus untuk beras, Yuwono menjamin stok beras baik regular dan cadangan beras pemerintah (CBP) mencukupi jika sewaktu-waktu diperlukan. “Bila stok menipis segera minta ke Kemensos, dan untuk beras reguler dan CBP cukup kalau sewaktu-waktu diperlukan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Gede Komang mengatakan, stok logistik secara umum masih mencukupi. Khusus untuk perlengkapan rumah tangga seperti tikar, terpal, pakaian, perlengkapan bayi, masker, obat-obatan, dan gas elpiji masih mencukupi. Demikian pula untuk permakanan.
Terkait proses distribusi, Gede Komang mengatakan prosesnya berdasarkan permohonan melalui perbekel desa tempat pengungsi tinggal. Selain itu, pengungsi dibekali kartu kendali untuk mengawasi pendistribusian logistik. “Permakanan utamanya beras smepat agak berkurang, namun sekarang sudah cukup untuk satu minggu ke depan. Kami tetap berkordinasi jika sewaktu-waktu memerlukan tambahan logistik,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)