TABANAN, BALIPOST.com – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan disekitar obyek wisata Danau Beratan, Minggu (3/12) siang ditertibkan petugas Satpol PP Tabanan. Pasalnya mereka berjualan dilokasi yang mengganggu ketertiban umum.
Bahkan sebagian dari para pedagang lari karena takut ditangkap. Meski kedapatan melanggar, para PKL hanya diberi pembinaan agar mencari lokasi berjualan yang tidak mengganggu ketertiban umum.
Kepala Satpol PP Tabanan, I Wayan Sarba menuturkan, setidaknya ada 10 PKL yang ditertibkan karena kedapatan berjualan di sekitaran Obyek Wisata Danau Beratan. Dan operasi kali ini menindaklanjuti adanya laporan bahwa disekitar obyek wisata tersebut banyak PKl yang berjualan bahkan menggunakan payung. “Benar, setelah anggota turun banyak pedagang yang berjualan di lokasi yang memang dilarang untuk berjualan,” ucapnya.
Bahkan, sejumlah pedagang lari ketika melihat anggota satpol PP datang kelokasi. Bagi pedagang yang berhasil ditertibkan kemudian diberi pembinaan dan meminta untuk tidak berjualan di lokasi yang dilarang, namun jika kedepan tetap membandel, satpol PP ditegaskannya akan melakukan tindakan tegas. “Saat ini mereka tidak dikenakan sanksi, hanya dibina saja, tetapi kalau membandel kita tidak segan menjatuhkan sanksi,” tegasnya.
Mantan kabag humas Pemkab Tabanan ini menambahkan, dijalur Obyek Wisata tersebut sudah sejak lama diwanti-wanti PKL dilarang untuk berjualan, dan mencari tempat yang memadai. Karena selain merusak pemandangan juga membuat jalur lalulintas menjadi krodit. Apalagi jalur Obyek Wisata Danu Beratan jalan nasional, sudah sepatutnya dijaga ketertibanya. “Cari tempat berjualan yang baik misalnya dipasar, kami tidak larang untuk mencarj rejeki hanya saja tempat jualan jangan sampai membuat tempat wisata kumuh,” tandas Sarba.
Pantuan dilapangan, sebelum Satpol PP datang memang banyak PKL berjualan dipinggir jalan raya tepatnya disebelah barat pemandangan Obyek Wisata Danau Beratana atau sebelah selatan Masjid. Apalagi saat liburan panjang, banyak wisatawan yang duduk dipinggiran danau. Kesempatan itulah digunakan para PKL untuk mencari rejeki. (puspawati/balipost)
