JAKARTA, BALIPOST.com – Bali dianggap bisa mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) untuk pasokan listriknya. Pengembangan PLTB ini akan menjadi salah satu sumber energi terbarukan (EBT) alternatif yang ramah lingkungan. Demikian dikemukakan anggota DPR RI, Tutik Kusumawardhani, Minggu (3/12).
PLTB sendiri sudah dibangun di Desa Mattirotasi dan Desa Lainungan, Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang di Provinsi Sulawesi Selatan. Pembangunan PLTB perdana di Indonesia itu disebutkan Presiden Joko Widodo dalam akun Facebook resminya, Sabtu (2/12).
Ia menilai PLTB merupakan solusi seiring adanya kontroversi dan penolakan masyarakat soal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) di Bedugul. “Perlu kajian yang tepat tanpa ada yang intervensi, seperti di Belanda sangat bagus dan perencanaannya cukup matang. Sehingga disamping bermanfaat untuk powerplant, bisa juga untuk obyek pariwisata,” katanya.
Menurut Tutik, upaya mendorong EBT PLTB di Bali bisa menjadi alternatif yang baik dan mungkin bisa diterima masyarakat di Bali, asalkan penentuan lokasi PLTB nya cocok dan tidak menimbulkan penolakan masyarakat. Ia berharap semua pihak bisa belajar dari kontroversi pembangunan PLTP di Bedugul, Buleleng. “Mungkin bagus juga, tetapi kan perlu kajian teknis yang detail,” ujarnya.
Dalam pandangan anggota Komisi XI DPR RI ini, dibutuhkan waktu cukup lama agar kajian yang dilakukan tepat sehingga semua rencana bisa diwujudkan tanpa hambatan. “Semua pembangunan harus dibuat dengan program jangka waktu sampai 50 tahun paling pendek, agar tidak seperti pembangunan Sutet yang ada sekarang. Dulu tahun 2012 sudah disetujui, tapi sekarang tahun 2017 ada penolakan. Oleh karena itu, pembangunan semacam ini kajiannya perlu waktu hingga 50 tahun ke depan agar rencana yang dibuat tepat,” ujarnya.
Dalam akun Facebook resminya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia sebagai satu dari sedikit negara Asia yang mempunyai pembangkit bertenaga angin, seperti Jepang, Cina, dan Korea. “Ya, inilah tiang-tiang kincir angin raksasa Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pertama di Indonesia. Di pebukitan itu sedang dibangun 30 kincir angin yang masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 megawatt, atau 75 MW untuk 30 turbin,” tulis Jokowi.
Kawasan pebukitan Sidrap memiliki potensi angin yang bagus, dengan perkiraan kecepatan angin berkisar tujuh meter per detik yang cocok untuk kebutuhan menggerakkan baling-baling PLTB. Dibangun sejak bulan April 2016 oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan investasi senilai 150 juta dolar AS, PLTB ini nantinya akan beroperasi secara komersial. Bila telah rampung tahun depan, PLTB Sidrap sanggup mengalirkan listrik ke sekitar 80.000 rumah tangga pelanggan 900 VA.
Selain PLTB Sidrap, pemerintah juga tengah membangun PLTB Jeneponto, juga di Sulawesi Selatan yang melibatkan investor dari Denmark. (Hardianto/balipost)