GIANYAR, BALIPOST.com – Kabupaten Gianyar kini kehilangan seorang maestro lukis teknik spaghetti, Pekak Kedol. Pria bernama lengkap Made Kedol Subrata ini meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Prima Medika, Denpasar pada Minggu (3/12) malam.
Menantu almarhum Ayu Ratna Yulia dikonfirmasi Senin (4/12) membenarkan meninggalnya Pekak Kedol pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 wita. Selama ini almarhum memang diketahui menderita diabetes. “Ya memang punya sakit diabetes, dan meninggalnya semalam,” ucapnya.
Jenazah almarhum sudah dibawa ke rumah duka di Kampung Tinggi, Kelurahan Gianyar. Rencananya Pekak Kedol akan diupacarai pada 8 Desember mendatang. “Kami dari pihak keluarga mau bertemu dengan Bendesa dulu, kalau tidak ada perubahan 8 Desember nanti mau ngaben,” katanya.
Lukisan teknik spaghetti karya seniman kelahiran 1950 ini sudah banyak dikoleksi para kolektor dalam dan luar negeri. Karya lukisan seniman bertubuh tambun ini sebagian besar berupa hamparan padi menguning, barong dan bunga matahari.
Bahkan, karya-karyanya mampu menampilkan karya lukis tiga dimensi. Sebab, kanvas yang digunakan pun khusus dibuat sendiri untuk menghasilkan karya tiga dimensi ini. Dengan campuran pasir sebagai dasar, karya-karya Kedol pun sangat berat.
Teknik spaghetti ini ditemukan secara tidak sengaja. Pekak Kedol yang cukup lama menggeluti seni batik kala menimba ilmu di ASRI (Kini ISI, red) Yogyakarta, ingin menuangkan cara-cara membatik itu sebagai sebuah karya lukis di atas kanvas.
Hingga akhirnya dia menemukan sebuah plastik yang kemudian dibentuk ‘kojong’ (kerucut) sebagai alat pengganti kuas. Ke dalam kojong inilah, Kedol menuangkan warna yang akan digunakannya. (Manik Astajaya/balipost)