DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mencatat munculnya dua cikal bakal badai siklon tropis baru yang siap menggantikan siklon tropis Dahlia. Dua bibit siklon tropis baru tersebut adalah 93W dan 97S.
Namun, kedua siklon tropis tersebut tidak berdampak signifikan ke perairan Bali. “Untuk saat ini tidak ada pergerakan bibit siklon yang menuju ke arah Bali, siklon Dahlia pun sudah menjauh dari Indonesia menuju Australia,” terang Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Senin (4/12).
Berdasarkan siaran pers BMKG pusat, Siklon tropis 93W terpantau di Laut Andaman sebelah Utara Aceh, dengan kecepatan angin maksimum 56 km/jam. Siklon tropis ini bergerak ke arah timur menjauhi Indonesia. Siklon badai 93W ini akan mengakibatkan hujan sedang-lebat di wilayah Aceh bagian utara dan angin berkecepatan lebih dari 37 km/jam di Aceh dan selat Malaka bagian utara.
Selain itu, gelombang setinggi 4 meter juga akan terjadi di perairan Lhokseumawe, Sabang, dan perairan utara dan barat Aceh. Sementara gelombang setinggi 4-6 meter terjadi di utara selat Malaka.
Untuk siklon tropis 97S, pergerakannya terpantau di Samudera Hindia tepatnya berada di sebelah selatan Nusa Tenggara Timur. Kecepatan angin yang berhembus diperikaran mencapai 28 km/jam. Gelombang setinggi 4 meter di perairan selat Bali, selat Lombok, selat Alas bagian selatan, selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa Timur, dan Lombok akan terdampak dari siklon 97S ini dan hujan sedang-lebat akan menerjang NTT.
BMKG memperkirakan, kedua bibit siklon tropis yang baru ini akan bergerak menjauhi wilayah Indonesia dan mengarah ke perairan Australia.
Meskipun demikian, BMKG Wilayah III Denpasar menghimbau kepada masyatakat untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat serta tinggi gelombang laut mencapai 2 meter atau lebih di Perairan Selatan Bali. Sementara, bagi masyarakat nelayan dan Pelaku Kegiatan Wisata Bahari agar memperhatikan tinggi gelombang laut mencapai 2 meter atau lebih di sekitar wilayah perairan Selatan Bali dan selalu memperhatikan Informasi BMKG. (Winatha/balipost)