keracunan
Salah satu siswi SMPN 3 Petang yang terpaksa dilarikan ke RSUD Mangusada, Kapal akibat keracunan makanan, Senin (4/12). (BP/par)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, I Ketut Widia Astika, yang ditemui di RSUD setempat Senin meminta pihak sekolah agar benar-benar mengawasi kesehatan makanan dan minuman yang tersedia di kantin sekolah.

“Kami tekankan agar pihak sekolah benar-benar hati-hati dalam menyajikan makanan dan minuman bagi para siswa. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini,” ungkap Widia Astika didampingi Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar, I Made Mandi.

Baca juga:  Membangun Kepedulian Anak

Kadis Kesehatan Badung, dr. I Gede Putra Suteja menetapkan kasus keracunan ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). “Keracunan massal ini berawal dari makan di kantin sekolah pada pukul 07.00 Wita. Keluhan muncul mulai pukul 10.30 Wita,” terangnya.

Menurutnya, jumlah siswa yang beresiko 226 orang, sementara pasien masuk ke Puskesmas Petang II sebanyak 29 orang. Pada umunya korban rata-rata mengalami gejala yang sama. “Gejala pasien rata-rata mual, nyeri ulu hati, muntah, lemas, sakit kepala dan diare,” katanya.

Baca juga:  Kunker ke Polda Bali, Ini Disoroti Komisi III DPR

Pejabat asal Mengwitani ini mengaku sudah menurunkan tim, seperti KBS Petang, Puskesmas Petang I dan II, pihak desa, guru untuk memberikan pertolongan. Guna memastikan penyebab dugaan keracunan ini, pihaknya mengaku sudah mengambil sampel baik makanan maupun muntahan korban untuk dilakukan cek laboratorium di Labkes Provinsi dan BPOM.

Sementara, Direktur RSUD Mangusada, dr. Nyoman Gunarta mengungkapkan, pihaknya mengatesi penuh para siswa yang tengah dirawat. Namun demikian, pihaknga belum berani memastikan penyebabnya karena keracunan makanan.

Baca juga:  PDIP Keluarkan Rekomendasi untuk Wayan Koster-Giri Prasta di Pilkada Bali

Ada empat siswa dari 43 siswa SMPN 3 Petang terpaksa harus dilarikan ke RSUD Mangusada, Badung, Senin (4/12). Puluhan siswa diduga keracunan setelah mengkonsumsi makanan atau minuman yang dibeli dikantin. Hingga pukul 16.00 Wita ada 10 siswa yang harus mendapat perawatan intensif, di mana enam masih di rawat di Puskesmas Pembantu Belok. (parwata/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *