Suasana pembukaan Festival Crossborder Aruk 2016. Tahun ini, festival akan kembali digelar menghadirkan D'Masiv dan Juwita Bahar di Sajingan Aruk. (BP/ist)
ARUK, BALIPOST.com – Festival cross border bakal kembali dimainkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kali ini yang didatangkan band kondang D’Masiv dan penyanyi dangdut terkenal Juwita Bahar di Sajingan Aruk, Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar). D’Masiv akan tampil pada 9 Desember 2017.

Sementara Juwita Bahar akan menggoyang Aruk pada 10 Desember 2017. “Tanggal 9 dan 10 Desember 2017 ini, kami gelar Festival Cross Border di Sajingan, Aruk, Kalimantan Barat,” kata Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, Minggu (8/12).

Esthy berharap kali ini, lebih wow. Lebih menghidupkan ekonomi masyarakat lokal, karena sudah dipromosikan terlebih dahulu.

Hiburannya dijamin paten. Karena di tengah acara, Kemenpar ikut menggandeng artis yang cukup popular di Negeri Jiran. Yang pertama D’Masiv. Satunya lagi Juwita Bahar. Selain mendatangkan artis-artis Ibukota, juga akan digelar pameran kuliner dan UMKM, kesenian tradisional masyarakat Dayak, seni tari kolaborasi, dan penyanyi atau band lokal.

Baca juga:  Sambut Barack Obama, Kemenpar Siap Promosi Pariwisata di Times Square

“Basis penggemar D’Masiv di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Kuching sangat kuat dan solid. Bahkan boleh dibilang fanatik. Grup band pelantun lagu “Jangan Menyerah” ini juga memiliki basis massa besar di Kalimantan,” ujar Esthy yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Buatan Ni Putu Gayatri.

Pedangdut Juwita Bahar juga tidak kalah terkenalnya. Basis fansnya di boder area juga lumayan besar. Dan selama ini, musik dangdut selalu terbukti ampuh mendatangkan banyak penonton baik dalam negeri maupun dari negara tetangga.

Baca juga:  Wapada! Kenaikan Kasus COVID-19 Dibarengi Kematian dan Keterisian RS

Acaranya tak pernah sepi, maklum jarang sekali ada konser musik dengan bintang-bintang yang ngetop di layar kaca, yang orang-orang perbatasan (baik di Indonesia maupun di Malaysia) bisa melihatnya, tampil. “Sensasi menonton live itu jauh lebih seru ketimbang menyisihkan waktu dan biaya untuk nonton konser. Jadi silakan datang ke Aruk,” ajaknya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga seirama. Dia mengatakan, membalut wisata perbatasan melalui musik adalah cara tepat untuk mengundang wisatawan cross border. “Untuk menciptakan crowd memang perlu bahasa universal, dan musik adalah salah satu jawabannya,’ ucap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Baca juga:  Kualitas Udara Pengaruhi Pariwisata, Bali Bisa Ditinggalkan

Dari rekam jejak yang ada, festival musik di border area memang selalu sukses mendatangkan crowd. Kikan, Slank, Jamrud, Wali, Siti Badriah, selalu sukses mendatangkan banyak orang ke border area.

“Begitu artis-artis terkenal tampil, maka batas-batas terirorial atau wilayah negara itu bukan menjadi faktor. Mereka akan menyeberang, untuk mendapatkan hiburan yang belum tentu sebulan sekali itu. Jadi silakan datang ke Aruk. Silakan nikmati hiburan paten ala Wonderful Indonesia,” ungkapnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *