Lukisan Jokowi dipasang di dinding oleh Nyoman Yoga Tri Semarawima, anak ketiga Wayan Kedol. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Maestro lukis teknik spaghetti, Made Kedol Subrata atau akrab disapa Pekak Kedol meninggal di usianya yang ke-67 pada Minggu (3/12) malam. Ia meninggal karena menderita diabetes dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Prima Medika, Denpasar.

Seniman kelahiran 7 Januari 1950 ini mewariskan puluhan karya lukis untuk tiga orang anak dan 7 cucunya. “Karya (lukisan-red) bapak ini kami simpan baik-baik, ini akan kami jaga dan pastinya sangat sayang bila sampai dijual,” ucap anak ketiga almarhum, Nyoman Yoga Tri Semarawima.

Baca juga:  Dari Dandim Buleleng Dipukul hingga Sebuah Mobil Parkir Berbulan-bulan di Pinggir Jalan Raya Laplapan

Selain puluhan karya yang tersimpan apik, Pekak Kedol juga menyisakan lima karya yang belum tuntas. Salah satunya ialah lukisan Presiden Joko Widodo dengan teknik spaghetti.

Namun karya yang belum tuntas ini rencananya akan dilanjutkan oleh Nyoman Yoga Tri Semarawima yang juga Dosen Stiki Denpasar ini. “Dari kami tiga bersaudara, hanya saya yang memiliki minat di bidang lukis, karena itu mungkin ini akan saya lanjutkan,” katanya.

Baca juga:  Gubernur Koster Gelar Upacara Jana Kerthi Pada Rahina Tumpek Landep di Pura Pangukur-ukur

Nyoman Yoga Tri Semarawima mengatakan bahwa almarhum memiliki banyak karya yang fenomenal. Salah satunya masih terpajang di Museum Arma, Ubud. Tidak hanya itu sejumlah Jenderal TNI/Polri pun terbukti amat mengagumi karya lukis almarhum. “Jadi yang awalnya tidak menyukai seni pasti akan kagum setelah melihat karya bapak, seperti TNI/Polri yang notabene katagori tegas tapi mendadak bisa mengagumi seni lukis setelah melihat karya bapak,” ucapnya sembari menunjuk sejumlah foto Pekak Kedol tengah bersama Jenderal TNI/Polri termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Ratusan Krama, Ikuti Pengabenan Pekak Kedol
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *