Teknologi
Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. (BP/har)
BOGOR, BALIPOST.com- Presiden Joko Widodo meminta jajarannya memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dari hulu hingga ke hilir. Ia menjelaskan saat ini peraturan presiden terkait hal itu sedang disiapkan agar payung hukumnya menjadi sangat jelas.

Penegasan disampaikan Presiden Jokowi saat memberi arahan pada Persiapan Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 dan Institusi Pengelola Keuangan Negara Lainnya dalam rangka Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12).

“Kalau sistem ini berjalan saya meyakini semuanya menjadi semakin transparan, mudah dipertanggungjawabkan, tidak ada ruang untuk bermain-main dengan APBN,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga:  Perolehan Suara Calon DPD "Komeng" Tembus 700.966 Suara

Menurut Jokowi, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, salah satunya mengupayakan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), merupakan upaya untuk menjaga kepercayaan rakyat.

Pemerintah harus mampu menunjukkan bahwa pihaknya menggunakan uang rakyat secara bertanggung jawab dan untuk kepentingan rakyat pula. “Ini yang saya minta benar-benar diperhatikan karena bukan sembarangan pertanggungjawabannya. Jangan hanya karena pemeriksaan ini sebuah kegiatan rutin tahunan, lalu semuanya menganggap gampang saja,” ujarnya.

Namun, opini WTP saja tidaklah cukup bagi tata kelola pemerintahan. Pihaknya juga harus memastikan bahwa tak ada satu rupiah pun uang rakyat yang disalahgunakan. “Saya mengingatkan bahwa ini adalah hasil kerja keras kita semuanya beserta lembaga yang menggunakan uang rakyat. Kerja keras yang tidak boleh berhenti begitu saja sebab WTP bukanlah sebuah prestasi, melainkan kewajiban kita dalam menggunakan APBN,” ujarnya.

Baca juga:  Presiden Joko Widodo Tekankan Dua Sektor Prioritas Dorong Pemulihan Ekonomi Global

Pemerintah juga tidak boleh puas dengan pernyataan bahwa di tahun 2016 adalah pertama kalinya predikat WTP didapatkan setelah 12 tahun. WTP itu sendiri seharusnya sudah menjadi standar bagi tata kelola pemerintahan. “Saya kira bukan itu. Kita justru harus semakin terpacu supaya tahun ini, tahun depan, dan tahun-tahun berikutnya pemerintah pusat terus mendapatkan opini WTP dan itu harus menjadi sebuah standar,” tegasnya.

Baca juga:  150 Ribu Alat Tes Cepat Sudah di Indonesia

Selain itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan seluruh jajarannya agar mau bekerja sama dan terbuka dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK harus sebisa mungkin ditempatkan sebagai mitra pemerintahan guna memastikan terlaksananya tata kelola pemerintahan yang baik.

“BPK akan menjaga independensi serta profesionalitas sepanjang proses pemeriksaan sehingga, dengan niat dan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan BPK, saya percaya kepercayaan rakyat akan terus kita peroleh bersama,” ucapnya.(hardianto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *