AMLAPURA, BALIPOST.com – Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak meminta Galian C di Kawasan rawan bencana (KRB) yang masih tetap nekat beraktivitas supaya segera ditutup. Hal itu ditegaskan saat melakukan kunjungan ke Pos Pemantauan di Desa Rendang, Selasa (5/12).
Dikatakan Mayjen Simanjuntak, aktivitas Galian C yang lokasinya berada di KRB seharusnya tidak lagi beroperasi. Ia menilai adanya aktivitas itu, akan sangat menggangu proses evakuasi kalau Gunung Agung kembali erupsi.
“Kita imbau Galian C di KRB supaya ditutup. Tapi kita serahkan ke pihak kepolisian untuk mengimbau. Karena kita sudah mendapatkan informasi sejak status awas kepolisian sudah mengimbau para pemilik usaha Galian C agar menutup sementara usahanya itu,” ucapnya.
Dikatakannya, berdasarkan laporan dari anggotanya, masih ada satu dua orang warga yang nekat masuk ke KRB III. Dia menilai, warga yang masih nekat itu karena ingin melihat ternaknya.
Pihaknya bakal membantu untuk mengevakuasi ternak milik warga yang masih berada di KRB. Sebab, kalau ternaknya sudah di evakuasi, tidak ada lagi alasan mereka untuk datang ke KRB.
Dirinya menilai wajar, jika masih ada satu dua warga yang nekat masuk ke KRB. Jadi, untuk mencegah warga masuk KRB, pihaknya akan mencegat mereka di wilayah aman yang jauh dari KRB III. “Kita tetap menghimbau masyarakat tidak ada lagi yang masuk ke KRB dengan alasan ternak. Karena kita tidak ingin selain ternak yang menjadi korban dan orangnya juga ikut jadi korban jika Gunung Agung kembali erupsi,” sebutnya.
Terkait kesiapan TNI untuk pembangunan jembatan jika nantinya jembatan putus diterjang lahar, Pangdam menegaskan kalau tentara dengan senang hati bisa membantu rakyat. Karena tentara ibu kandungnya adalah rakyat. Jadi wajib hukumnya tentara membantu rakyat. “Jadi kapanpun tentara diminta untuk membantu rakyat kita siap. Jangankan masalah jembatan. Apapun yang menjadi kesulitan warga akan kita jadikan prioritas utama untuk kita,”tegas Mayjen Simanjuntak (Eka Parananda/balipost)