SEMARAPURA, BALIPOST.com – Menghadapi pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Klungkung 2018, sederet partai telah menyatakan dukungan untuk incumbent, I Nyoman Suwirta – I Made Kasta (Suwasta). Mengingat dukungan masih secara lisan, Partai Gerindra yang menjadi pengusung menagih agar ada rekomendasi secara tertulis.
Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung, I Wayan Baru mengungkapkan sejumlah partai telah diajak berkomunikasi. Partai Golkar yang tergolong besar secara lisan sudah menyatakan dukungan terhadap incumbent. Begitu pula Hanura, Demokrat dan Nasdem. “Kalau komunikasi lisan sudah ada. Tapi kami inginkan ada rekomendasi dari partai. Kemarin golkar baru muncul, katanya mendukung. Kalau demokrat sudah sangat care. Untuk Nasdem, kalau dengan incumbent katanya sudah komunikasi. Tapi disarankan untuk komunikasi dengan ketua partai,” terangnya.
Ketua DPRD Klungkung ini mengaku akan mengundang ketua partai yang mendukung tersebut untuk bisa bertemu, termasuk PDI-P yang jelas-jelas menyatakan mengusung calon sendiri melawan incumbent. “PDI-P akan kami surati. Teman-teman di sana sangat baik. Apalagi ketua DPC-nya, soulmate (teman sejiwa, red),” ucapnya.
Jika seluruh partai sudah satu bahasa, deklarasi dukungan bisa dilakukan bersamaan. “Biar tidak ini deklarasi, nanti itu deklarasi. Kan banyak dana yang keluar,” sebutnya.
Pada pilkada yang berlangsung Juni 2018, partai berlambang kepala Garuda ini masih menginginkan semua partai mengusung incumbent. Adanya calon tunggal tidak dijadikan persoalan. Malahan dinyatakan dapat menghemat anggaran. “Kalau harus ada lawan, pakai calon boneka. Daerah lain kan ada seperti itu,” katanya.
Terkait rekomendasi calon, politisi asal Desa Sakti, Nusa Penida ini mengatakan tinggal menjemput ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP). “Itu menunggu hari baik,” imbuhnya.
Dukungan partai untuk Suwasta bukan tanpa alasan. Ketua Harian DPD II Golkar Klungkung, Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum sempat menyatakan karena sesuai survei, dukungan masyarakat tergolong tinggi. Hal tersebut semakin menguat karena partai pohon beringin ini tidak bisa mengusung calon sendiri. “Kursi di dewan kan hanya empat, tidak bisa mengusung,” jelasnya. Alasan serupa juga diutarakan partai Hanura, Nadem dan Demokrat. (Sosiawan/balipost)