DENPASAR, BALIPOST.com – Tingkat kepadatan arus lalu lintas di Denpasar semakin mengkhawatirkan. Untuk mengurangi kemacetan, terutama di pagi dan siang hari saat pulang sekolah, Pemkot Denpasar mengharapkan sekolah menyediakan angkutan tersendiri untuk para siswanya.
Harapan ini disampaikan Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara dalam kegiatan sosialisasi bus sekolah di hadapan para pengelola sekolah swasta dan yayasan di Disdikpora, Denpasar, Rabu (6/12). Hadir pula dalam sosialisasi ini, yakni Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olaharaga Wayan Gunawan.
Rai Iswara mengatakan, Pemkot Denpasar sudah melakukan inovasi dalam mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan meluncurkan bus sekolah. Sedikitnya enam unit bus sekolah sudah dioperasikan Dinas Perhubungan untuk mengantarkan anak-anak sekolah. “Kami mengucapkan terimakasih kepada sekolah swasta yang turut mendukung inovasi dan program Pemkot Denpasar dalam mengurangi kepadatan arus lalu lintas dengan penggunaan bus sekolah yang perlu terus dimaksimalkan,” ujar Rai Iswara.
Bus sekolah ini juga sebagai salah satu program pendidikan smart city khususnya di Kota Denpasar. Sebab, bus sekolah sudah dilengkapi dengan aplikasi Si_Bused (Sistem Informasi Bus Sekolah) dengan sebuah smart card, yang memudahkan orang tua untuk mendeteksi keberadaan anaknya.
Pihaknya meminta kepada sekolah swasta juga bisa ikut membatu program pemerintah untuk menyiapkan dan menggunakan angkutan bus sekolah, guna menekan kemacetan pada saat jam-jam keluar masuk sekolah. “Anggap saja jika masing-masing sekolah swasta memiliki satu angkutan bus yang bisa menampung 25 siswa, berarti sudah 25 kendaraan di sebuah sekolah yang berkurang pada jam-jam padat sekolah seperti jam masuk sekolah maupun jam pulang sekolah,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kota Denpasar, I Wayan Gunawan, mengatakan, sosialisasi bus sekolah ini diadakan guna memberikan informasi dan pemahaman kepada para kepala sekolah swasta dan yayasan untuk bisa ikut berpartisipasi menggunakan bus sekolah. Sosialisasi menyasar 30 sekolah swasta dan yayasan. Ke depan sosialisasi akan terus dilakukan, sehingga lebih banyak yang mengetahui keberadaan bus sekolah ini. (Asmara Putera/balipost)