MANGUPURA, BALIPOST.com – Bertepatan dengan digelarnya Operasi Premanisme, tim Opsnal Polsek Kuta menangkap anggota salah satu ormas besar di Bali, Najianto Afandi (46) di depan supermarket Gellael Jalan Raya Kuta, Kamis (7/12). Pasalnya Najianto kerja jadi driver taksi online menggunakan plat palsu.
Hasil pengembangan kasus ini, polisi mengusut pengakuan pelaku jika menyetor Rp 15 juta agar bisa mangkal di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Badung. “Pelaku mengaku menyetor Rp 15 juta itu kepada Bapak Komang. Tujuannya agar diizinkan mencari penumpang di areal bandara,” tegas Kapolsek Kuta Kompol Wayan Sumara.
Selain itu, lanjut Kompol Sumara didampingi Kanit Reskrim Iptu Ario Seno, pihaknya akan mengusut dari mana pelaku bisa dapat uang sebanyak itu. Padahal pengakuan pelaku hasil dari jadi driver taksi online tidak seberapa. “Banyak kejanggalan yang perlu didalami. Paling penting adalah dugaan pungli di bandara tersebut,” ungkap mantan Kapolsek Ubud, Gianyar ini.
Terkait pengungkapan kasus itu, menurut mantan Kasat Intelkam Polres Badung ini, kemarin pukul 10.00 Wita, tim Opsnal dipimpin Panit Reskrim Iptu Budi Artama melakukan penyelidikan di seputaran Jalan Raya Kuta. Saat tiba di TKP, melintas mobil Daihatsu Xenia warna silver yang plat depan dan belakang berbeda. “Plat depan nopolnya DK 1560 FN, di belakang terpasang DK 1849 BP,” ungkapnya.
Melihat hal tersebut polisi langsung memberhentikan mobil tersebut. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap surat kendaraan dan penggeledahan. Najianto tidak bisa menunjukkan STNK aslinya. Selanjutnya dia dibawa ke polsek.
Saat diinterogasi, pria asal Lumajang, Jawa Timur ini mengaku sengaja mengganti salah satu plat yang terpasang untuk mengelabui penumpang apabila ada barang yang tertinggal. Tujuannya supaya sulit dilacak petugas.
Selain itu mobil yang digunakan tersebut statusnya nyewa supaya bisa gabung taksi online. “Dia bergaung jadi driver taksi online sejak dua tahun lalu. Selain hal itu ternyata yang bersangkutan ikut tergabung salah satu ormas besar yang ada di Bali sejak 3 tahun yang lalu,” ungkap Sumara yang sebentar lagi pindah tugas jadi Spripim Polda Bali ini.
Menurut Sumara, bukti dia anggota ormas karena ada tato logo di tangan kanannya. Selain itu ditemukan 20 stiker ormas. “Yang bersangkutan ini diamankan 1 X 24 jam. Kasus ini kami kembangkan dulu. Pengungkapan kasus ini bentuk respon kami dalam melaksanakan perintah pimpinan Polri menggelar Operasi Premanisme,” tegasnya. (Kerta Negara/balipost)